JAKARTA, KOMPAS.com - Jagung merupakan tanaman pangan utama setelah padi. Kebutuhan jagung di Indonesia cukup tinggi.
Maka dari itu, untuk meningkatkan produktivitas tanaman jagung, Balai Penelitian Tanaman Serealia melakukan pengujian budidaya jagung IP400 di lahan kering. Sistem budidaya ini bertujuan untuk memaksimalkan ruang dan waktu, sehingga indeks penanaman maksimal.
Mengutip dari situs Balai Penelitian Tanaman Serealia, Selasa (31/1/2023), penerapan IP400 dilakukan dengan cara menanam tanaman sebanyak 4 kali dan panen 4 kali dalam satu tahun. Adapun penjelasan lebih lengkap seputar budidaya jagung IP400, seperti berikut.
Baca juga: Budidaya Jagung Ketan yang Benar Agar Hasil Panennya Melimpah
Budidaya jagung IP400 dilakukan dengan mengatur jarak tanam menggunakan sistem jajar legowo. Artinya, jarak tanam yang digunakan yaitu 50 cm (jarak sempit) untuk setiap 2 baris tanaman dan 100 cm (jarak lebar) untuk barisan tanaman berikutnya.
Setelah itu, buat lubang tanam dengan jarak dalam barisan 20 cm. Kemudian, masukkan satu benih di setiap lubang tanam.
Pemilihan sistem tanam jajar legowo bertujuan untuk mempermudah penanaman kedua dengan cara sisip. Selain itu, sistem jajar legowo juga bisa mempermudah pengendalian gulma.
Saat penanaman jagung kedua, daun jagung yang berada di atas tongkol harus dipangkas. Pemangkasan bertujuan agar tongkol cepat kering dan mempermudah cahaya matahari mengenai jagung kedua. Dengan demikian, pertumbuhan jagung kedua tidak terganggu.
Baca juga: Cara Menanam Jagung agar Panen Melimpah dengan Sistem TOT
Selain melakukan pemangkasan, kegiatan pemupukan juga perlu diperhatikan. Pemupukan dilakukan secara berkala. Pemupukan pertama dilakukan setelah pemangkasan daun.
Sedangkan pemupukan kedua dilakukan setelah tanaman berumur 30 sampai 35 hari setelah tanam.
Setelah tanaman jagung kedua berumur 15 hari dan klobot tanaman jagung pertama sudah mengering, maka lakukan pemanenan dan pemangkasan batang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.