Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Tanaman Buah yang Bisa Dijadikan Pestisida Nabati

Kompas.com - 07/02/2023, 15:07 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam budidaya tanaman, perawatan adalah salah satu aspek penting yang harus dilakukan agar tanaman dapat hidup dan tumbuh dengan baik. Ini termasuk menjaga tanaman dari serangan hama dan penyakit.

Untuk mengendalikan dan membasmi hama tanaman, Anda dapat menggunakan pestisida nabati. Pestisida nabati terbuat bahan-bahan alami yang tidak berbahaya bagi lingkungan, salah satunya adalah buah-buahan.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Selasa (7/2/2023), berikut beberapa buah yang dapat dijadikan pestisida nabati.

Baca juga: 27 Tanaman yang Bisa Dijadikan Pestisida Nabati

Ilustrasi tanaman tomat ceri.Shutterstock/Fotokostic Ilustrasi tanaman tomat ceri.

1. Tomat (Lycopersicum esculentum)

Buah tomat mengandung alkaloid solanin (0,007 persen), saponin, asam folat, asam malat, asam sitrat, bioflavonoid dan tomatin. Bagian tanaman tomat yang digunakan sebagai bahan pestisida nabati adalah daun, batang dan ranting.

Ekstrak daun, batang dan ranting tanaman tomat bersifat sebagai insektisida dan sebagai penolak hama (repellent).

2. Sirsak (Annona muricata, Linn. )

Senyawa yang terkandung dalam sirsak antara lain senyawa tanin, fitosterol, ca-oksalat dan alkaloid murisine. Bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pestisida nabati adalah daun dan biji.

Ekstrak daun dan biji sirsak bersifat insektisida, antifeedant (penghambat makan), repellent (penolak hama) dan racun kontak.

Baca juga: Cara Membuat Pestisida Nabati untuk Basmi Kutu Daun Tanaman Sayuran

3. Srikaya (Annona squamosa)

Ilustrasi tanaman buah srikaya. SHUTTERSTOCK/LLLONAJALLL Ilustrasi tanaman buah srikaya.

Kandungan kimia yang terkandung dalam tanaman srikaya antara lain asetogenin, squamocin, bullatacin, annonacin dan neoannonacin. Bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pestisida nabati adalah akar, daun, buah dan biji.

Senyawa kimia yang terkadung dalam srikaya dapat bersifat sebagai insektisida, racun kontak, penolak (repellent) dan penghambat makan (antifeedant).

4. Mengkudu (Morinda citrifolia)

Senyawa kimia yang terkandung pada mengkudu antara lain xeronin, proxeronin, scopoletin dan antraquinan. Bagian tanaman yang digunakan sebagai pestisida nabati adalah buah, daun dan akar.

Ekstrak tanaman mengkudu bersifat sebagai insektisida.

Baca juga: Jangan Dibuang, Begini Cara Membuat Pestisida dari Biji Srikaya

Buah dukuPexels/Any Lane Buah duku

5. Duku (Lansium domesticum)

Senyawa kimia yang terdapat pada duku antara lain alkaloida, saponin, lavonoida dan polifenol.

Bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pembuatan pestisida nabati adalah biji. Ekstrak biji duku bersifat sebagai insektisida.

6. Pepaya (Carica papaya L.)

Bagian tanaman pepaya yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama ataupun penyakit tanaman adalah daun, biji dan buah yang belum masak.

Tanaman pepaya bersifat sebagai fungisida, insektisida, rodentisida, dan sebagai penolak hama.

Baca juga: Cara Membuat Pestisida Nabati dari Buah Bintaro untuk Mengusir Hama

Ilustrasi tanaman maja, buah maja.PIXABAY/BISHNU SARANGI Ilustrasi tanaman maja, buah maja.

7. Maja (Aegle marmelos (L.)

Buah maja mengandung zat lemak senyawa tannin yang merupakan salah satu senyawa dengan rasa pahit yang konon tidak disukai oleh serangga yang menjadi hama pada tanaman.

Ekstrak buah maja efektif untuk mengendalikan hama serangga dan penggerek buah kakao (C. cramerella).

8. Bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.) Urb.)

Senyawa kimia yang terdapat pada bengkuang antara lain rotenon dan pachhyrizid. Bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pembuatan pestisida organik adalah batang, daun dan biji.

Pestisida nabati dari bengkuang berguna untuk mengendalikan hama pengisap buah dan pengisap bunga, Spodoptera litura, serta beberapa jenis serangga dari ordo Coleoptera, Diptera, Hemiptera, Lepidoptera dan Orthoptera.

Baca juga: Cara Menggunakan Cangkang Telur sebagai Pupuk dan Pestisida Nabati

Salah seorang pedagang cabai merah keriting di Pasar Bendungan, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Salah seorang pedagang cabai merah keriting di Pasar Bendungan, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

9. Cabai merah (Capsicum annuum)

Senyawa kimia yang terdapat pada buah cabai adalah kapsaisin, dihidrokapsaisin, vitamin (A, C), damar, zat warna kapsantin, karo ten, kapsarubin, zeasantin, kriptosantin dan clan lutein.

Selain itu juga mengandung mineral, seperti zat besi, kalium, kalsium, fosfor dan niasin. Zat aktif kapsaisin berkhasiat sebagai stimulan. Bagian yang digunakan sebagai pestisida nabati adalah buah dan biji cabai.

Ekstrak buah dan biji cabai bersifat sebagai insektisida dan penolak hama.

Tanaman cabai rawitPexels/Mark Stebnicki Tanaman cabai rawit

10. Cabai rawit (Capsicum frutescens L)

Senyawa kimia yang terdapat pada buah cabai adalah kapsaisin, dihidrokapsaisin, vitamin (A, C), damar, zat warna kapsantin, karoten, kapsarubin, zeasantin, kriptosantin dan clan lutein.

Baca juga: Cara Membuat Pestisida dari Biji Buah Jarak, Bisa Menghalau Serangga

Selain itu, cabai rawit juga mengandung mineral, seperti zat besi, kalium, kalsium, fosfor dan niasin. Zat aktif kapsaisin berkhasiat sebagai stimulan.

Bagian yang digunakan sebagai pestisida nabati adalah buah dan biji. Ekstrak buah dan biji cabai bersifat sebagai insektisida dan penolak hama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau