Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Dibuang, Begini Cara Membuat Pestisida dari Biji Srikaya

Kompas.com - 30/01/2023, 12:16 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Srikaya merupakan buah yang banyak disukai karena rasanya manis dan segar. Buah ini banyak dibudidayakan di Indonesia, bahkan bisa tumbuh di pekarangan rumah.

Selain terkenal dengan rasanya yang manis, buah ini juga diketahui memiliki banyak biji. Jumlah biji srikaya yang banyak mengharuskan Anda untuk memisahkannya terlebih dahulu sebelum mengkonsumsi daging buah ini.

Biji tersebut bisa ditanam kembali menjadi bibit untuk penanaman berikutnya. Selain itu, biji srikaya ternyata juga bisa diolah menjadi pestisida nabati.

Baca juga: Cara Membuat Pestisida dari Biji Mahoni, Bisa Mengatasi Kutu Daun

Dikutip dari Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, Senin (30/1/2023), biji buah srikaya mengandung annonain dan resin yang bisa mengendalikan ulat dan hama penghisap.

Buah srikaya, tanaman srikayaShutterstock/AKorkmaz Buah srikaya, tanaman srikaya

Pembuatan pestisida ini cukup mudah. Berikut penjelasan lengkap seputar pembuatan pestisida dari biji srikaya.

Cara membuat pestisida dari biji srikaya

Langkah awal yang perlu dilakukan untuk membuat pestisida dari biji buah srikaya yaitu menyiapkan bahan dan alat yang diperlukan. Adapun beberapa bahan dan alat, antara lain; biji srikaya, air, detergen, saringan, dan sprayer.

Baca juga: Cara Membuat Pestisida Nabati dari Buah Bintaro untuk Mengusir Hama

Setelah itu, tumbuh biji srikaya sebanyak 15 hingga 25 gram sampai halus. Kemudian, rendam tersebut dalam air 1 liter dan tambahkan 1 gram deterjen.

Aduk semua bahan sampai rata, lalu saring pestisida dari biji srikaya. Terakhir, masukkan pestisida dalam sprayer dan aplikasikan ke tanaman.

Itulah penjelasan seputar pestisida dari biji srikaya. Penggunaan pestisida ini bisa menjadi alternatif pestisida yang mudah dan ramah lingkungan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Varietas Tanaman
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Varietas Tanaman
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh
Revitalisasi Kebun Teh
Tips
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Varietas Tanaman
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Varietas Tanaman
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau