JAKARTA, KOMPAS.com - Durian adalah salah satu buah favorit di Indonesia. Bagi sebagian orang, durian adalah buah yang tidak ada duanya, aromanya khas dan rasanya lezat.
Namun demikian, ada juga orang yang tidak menyukai buah durian karena aromanya dianggap menyengat dan membuat mual.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Selasa (7/2/2023), ada beberapa kriteria buah durian unggul, antara lain sebagai berikut.
Baca juga: Cara Grafting Durian agar Menghasilkan Bibit Unggul
Baca juga: Tips Memaksa Durian Berbuah di Luar Musim
Mengonsumsi buah durian pun memiliki banyak manfaat. Berikut beberapa manfaat buah durian untuk kesehatan antara lain sebagai berikut.
Durian kaya akan serat, yakni mengandung serat sekitar 37 persen. Serat adalah nutrisi penting yang dapat menyerap air dan memperlancar jalannya makanan menuju sistem pencernaan sehingga membantu kelancaran buang air besar secara teratur.
Anemia tidak hanya selalu disebabkan kekurangan zat besi dalam tubuh. Kekurangan folat juga dapat menyebabkan penyakit anemia pernisiosa.
Folat atau vitamin B9 diperlukan untuk memproduksi sel darah merah. Buah durian adalah salah satu sumber vitamin B9, yakni mengandung 22 persen folat.
Baca juga: Simak, Cara Sambung Pucuk Durian Anti Gagal
Buah durian mengandung vitamin C yang cukup tinggi, yakni 80 persen. Vitamin C adalah faktor penting dalam membuat kolagen, protein penting yang ditemukan dalam pembuluh darah, ligamen, tendon, tulang, dan kulit.
Vitamin C berperan besar dalam penyembuhan luka dan menjaga kesehatan kulit.
Durian juga kaya akan kalium, yakni sekitar 30 persen. Terkait kesehatan tulang, kebanyakan orang akan fokus pada kalsium.
Namun demikian, kalium juga merupakan nutrisi yang penting untuk tulang, sehingga mengonsumsi buah durian akan memberikan manfaat bagi kesehatan tulang.
Baca juga: Tips Agar Bunga Durian Tidak Rontok, Bagaimana Caranya?
Buah durian dapat membantu mengatur kadar gula dalam darah, berkat kadar mangan di dalamnya. Buah durian mengandung sekitar 39 persen mangan.
Buah durian adalah salah satu sumber tembaga untuk tubuh, yakni mengandung sekitar 25 persen tembaga. Berbicara tentang kelenjar tiroid, yodium mungkin satu-satunya nutrisi yang sering dikaitkan terhadapnya.
Namun, zat tembaga juga berperan dalam metabolisme tiroid, terutama dalam hal produksi dan penyerapan hormon.
Kelenjar tiroid berfungsi dalam mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon yang lain, membuat protein, dan mengatur kecepatan tubuh dalam membakar energi.
Baca juga: Catat, Ini Hama Tanaman Durian dan Cara Pengendaliannya
Mengonsumsi buah durian akan bermanfaat dalam menjaga fungsi kelenjar tiroid.
Buah durian juga kaya dengan tiamin, yakni sekitar 61 persen. Tiamin adalah vitamin B
yang berperan dalam mendorong nafsu makan serta membantu memproduksi asam klorida dalam perut untuk membantu pencernaan makanan.
Buah durian mengandung 29 persen riboflavin, vitamin yang dapat membantu meringankan sakit kepala akibat migrain.
Durian mengandung vitamin B6 sebanyak 38 persen. Kurangnya vitamin B6 dalam tubuh dapat menyebabkan depresi.
Baca juga: 5 Tips Agar Pohon Durian Berbuah Lebat
Penelitian telah menunjukkan bahwa pasien yang mengalami depresi cenderung memiliki kadar vitamin B6 yang rendah di dalam tubuh.
Vitamin B6 adalah nutrisi yang penting dalam memproduksi serotonin, zat kimia neorotransmitter yang mempengaruhi suasana hati.
Fosfor merupakan salah satu nutrisi yang terkandung di dalam buah durian. Walaupun kalsium adalah nutrisi yang paling terkenal untuk kesehatan tulang, kalsium tidak bisa melakukan proses pembentukan tulang dan gigi tanpa fosfor.
Meskipun buah durian memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, Anda perlu mengonsumsi dengan hati-hati. Sebab, dalam buah durian juga ditemukan senyawa alkohol seperti ethanol, methanol, dan ethyl metacrylate, serta berbagai senyawa sulfur.
Baca juga: Cara Pemupukan Durian Musang King supaya Buahnya Banyak
Dampak buruk alkohol bagi tubuh antara lain meningkatkan tekanan darah. Jadi, jika Anda adalah pengidap hipertensi dan penyakit penyertanya seperti jantung koroner, stroke, atau gangguan ginjal, mengonsumsi durian secara berlebihan bisa berdampak buruk terhadap penyakit yang dideritanya.
Dengan demikian, disarankan sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter
sebelum mengonsumsi buah durian.
Selanjutnya, dikatakan bahwa kandungan lemak dan glukosa dalam buah durian juga cukup tinggi. Lemak dalam buah sebetulnya merupakan lemak tidak jenuh, non kolesterol.
Pada kondisi buah yang sangat matang, glukosa akan berubah menjadi alkohol. Alkohol dan glukosa tinggi inilah yang dapat meningkatkan kadar trigliserida dalam darah.
Baca juga: Catat, Inilah Ciri-ciri Durian Siap Panen
Dengan demikian, pengidap penyakit diabetes atau kencing manis perlu berhati-hati untuk mengonsumsi buah durian.
Kandungan kalori yang tinggi dalam durian menyebabkan pembakaran yang berlebihan dalam tubuh bila dikonsumsi berlebihan. Ini akan menimbulkan manifestasi terasa panas dalam tubuh.
Kandungan durian yang terutama perlu diwaspadai adalah kalorinya. Setiap 100 gram durian memiliki kalori sekitar 120 sampai 180 kalori.
Satu durian dengan daging buah seberat 500 gram mengandung 600 sampai 900 kalori. Bila Anda memakan empat buah durian, misalnya, maka tubuh akan mendapatkan ledakan energi instan sebesar 2.400 sampai 3.600 kalori, jauh melebihi kebutuhan harian rata-rata.
Baca juga: Bagaimana Cara Menanam Durian dari Biji? Begini Penjelasannya
Oleh karena itu, bila Anda memiliki kelebihan berat badan atau obesitas, menderita tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan diabetes, sehingga harus berhati-hati bila mengonsumsi durian. Wanita hamil juga sebaiknya tidak memakan durian.
Namun, bagi Anda penggemar durian tidak usah khawatir akan bahaya mengonsumsi durian asalkan dapat mengontrol dan membatasi pola konsumsi sesuai dengan kondisi fisik.
Disarankan tidak mengonsumsi durian bersamaan dengan alkohol, tape, dan kopi, karena dapat berdampak buruk terhadap tekanan darah. Sebaliknya banyak minum air putih setelah
mengonsumsi durian.