Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panduan Pemupukan untuk Meningkatkan Kualitas Buah Durian

Kompas.com - 21/10/2022, 12:08 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Durian adalah buah yang memiliki sensasi rasa yang unik dan aroma khas. Akhirnya, buah durian menjadi sangat populer dan memiliki peminat fanatik yang cukup banyak.

Ini membuat harga durian bisa sangat tinggi dan menarik banyak kalangan untuk menanamnya, baik sebagai usaha agribisnis untuk meraih keuntungan maupun untuk menyalurkan hobi.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (21/10/2022), produk durian lokal yang beredar di pasaran umumnya merupakan produk buah yang dikumpulkan dari hutan atau campuran plasma nutfah durian liar, bukan merupakan buah yang diproduksi dari kebun yang sengaja ditanam.

Baca juga: 8 Jenis Pupuk untuk Tanaman Durian, Apa Saja?

Ilustrasi durian musang king.SHUTTERSTOCK/BARLYPRODUCTION Ilustrasi durian musang king.

Pasalnya, memang kebun-kebun durian yang dikelola secara intensif masih terbilang sedikit dan relatif baru. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa durian di Indonesia menghadapi masalah pada kualitas buah.

Tiga kasus berkaitan dengan kualitas yang banyak ditemui yaitu buah durian mengkal (matang sebagian), daging buah lunak dan berair, serta buah yang sebagian dagingnya mengering.

Permasalahan kualitas buah tersebut diduga akibat dari pelaksanaan budidaya yang belum mengacu pada prosedur budidaya yang baik dan benar.

Walaupun merupakan tanaman asli Indonesia, namun dalam hal pengalaman budidaya, durian merupakan komoditas yang relatif baru, bahkan kalah jauh dengan komoditas perkebunan seperti kopi, kakao, karet, dan sawit, yang merupakan komoditas introduksi.

Baca juga: Mudah, Ini Cara Menyambung Durian yang Benar

Masalah kualitas buah durian akibat defisiensi hara

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com