Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tahap Budidaya Pegagan Hidroponik, Mudah Diaplikasikan

Kompas.com - 11/02/2023, 19:48 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pegagan adalah tanaman herbal yang dahulunya tanaman liar. Akan tetapi, tanaman ini sudah banyak dibudidayakan secara konvensional.

Bahkan, tanaman ini bisa ditanam dengan sistem hidroponik. Budidaya pegagan hidroponik bisa dengan menggunakan sistem wick atau hidroponik sederhana. Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Sabtu (11/2/2023), berikut ulasan selengkapnya.

Pembuatan hidroponik sistem wick

Langkah awal yang harus dilakukan yaitu membuat media tanaman hidroponik sistem wick. Sistem wick dipilih karena dapat menggunakan barang bekas disekitar rumah dan pembuatannya cukup mudah. Berikut langkah-langkah yang dapat Anda lakukan:

Baca juga: Cara Menanam Pegagan di Polybag, Mudah dan Cepat Tumbuh

  • Persiapan alat dan bahan seperti botol bekas, kain bekas, pisau yang tajam, arang sekam dan nutrisi AB Mix.
  • Potong botol bekas menjadi dua bagian yaitu bagian atas dan bawah.
  • Lubangi tutup botol, kemudian masukan kain yang berfungsi sebagai sumbu dan pasang kembali pada botol.
  • Siapkan larutan AB Mix dengan ppm 400-800 dan masukan pada botol bagian bawah.
  • Bagian atas botol dibalik dan digabungkan dengan sumbu berada di bawah.
  • Masukkan arang sekam pada potongan botol bagian atas sampai penuh.
  • Media tanam hidroponik sistem wick siap digunakan.

Ilustrasi tanaman pegagan (Centella asiatica).WIKIMEDIA COMMONS/SHAHIDUL HASAN ROMAN Ilustrasi tanaman pegagan (Centella asiatica).

Penyemaian benih

Benih pegagan berasal dari tanaman yang sudah tua dan mengeluarkan bunga. Sebelum ditanam, benih disemai terlebih dahulu, supaya dapat beradaptasi dengan baik.

Baca juga: Cara Budidaya Pegagan, Tanaman Herbal Penuh Khasiat

Semai benih pegagan menggunakan rockwool. Pemilihan media tanam ini karena dapat menyerap dan memegang air dalam waktu yang lama. Setelah 2 sampai 3 minggu, bibit siap dipindah ke sistem hidroponik.

Penanaman

Setelah semua persiapan media tanam dan bibit selesai. Tahapan budidaya pegagan hidroponik yang selanjutnya berikutnya yaitu melakukan penanaman. Berikut cara menanam pegagan hidroponik dengan mudah.

 

  • Buatlah lubang tanam pada media sedalam 2 sampai 3 cm.
  • Masukkan bibit pegangan bersama dengan rockwool.
  • Tutup lubang tanam tersebut.
  • Berikanlah nutrisi sesuai dosis yang dibutuhkan tanaman.

Pengaturan nutrisi

Pada budidaya pegagan hidroponik, sumber nutrisi tanaman berasal dari larutan AB Mix. AB Mix merupakan pupuk makro (N,P,K) dan pupuk mikro (Fe, Mn,Zn,Cu) yang mudah larut dalam air.

Pemberian nutrisi harus menyesuaikan kebutuhan tanaman. Kadar nutrisi harus dijaga pada 400 sampai 800 ppm. Gunakanlah alat seperti ppm meter untuk mengecek kandungan ppm nutrisi secara berkala.

Baca juga: Cara Menanam Daun Mint dari Biji dan Stek Batang

Daun pegagan yang sudah dipanenShutterstock/Galerysyed Daun pegagan yang sudah dipanen

Pengendalian organisme pengganggu tanaman

Organisme pengganggu tanaman dapat menyerang pada sistem budidaya apapun, baik secara konvensional maupun modern di dalam greenhouse.

Oleh sebab itu, pencegahan harus tetap dilakukan, seperti menggunakan varietas yang tahan serangan hama penyakit dan pemasangan perangkap.

Penggunaan pestisida dari bahan alami juga dapat dilakukan untuk mengendalikan serangan hama penyakit yang menyerang.

Pemanenan

Daun pegagan mulai tumbuh dengan lebat pada umur 2 sampai 3 bulan. Tanaman pegagan yang sudah memiliki daun yang lebat, dapat mulai dipanen daunnya secara berkala.

Baca juga: Simak, Ini Cara Menanam Kemangi dari Biji

Petik daun pegang yang sudah memiliki daun yang cukup lebar. Lalu, kumpulkan daun pegagan yang sudah dipanen pada wadah bersih.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Mungkinkah Indonesia Jadi Pusat Kopi Global?
Mungkinkah Indonesia Jadi Pusat Kopi Global?
Varietas Tanaman
Bisnis Domestik dan Ekspor Kacang Mete
Bisnis Domestik dan Ekspor Kacang Mete
Varietas Tanaman
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Varietas Tanaman
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Varietas Tanaman
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Varietas Tanaman
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Varietas Tanaman
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh
Revitalisasi Kebun Teh
Tips
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Varietas Tanaman
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Varietas Tanaman
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau