Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahapan Budidaya Kapas, Bisa Menjadi Bisnis yang Menguntungkan

Kompas.com - 12/02/2023, 10:21 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil panen tanaman kapas biasanya diolah benang, kain, dan bahan lainnya. Oleh karena itu, permintaan akan produk kapas selalu tinggi di pasar.

Hal tersebut jugalah yang membuat budidaya tanaman kapas menjadi bisnis yang menjanjikan. Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Minggu (12/2/2023), berikut penjelasan selengkapnya.

Syarat tumbuh tanaman

Menanam kapas harus memperhatikan syarat tumbuh tanaman ini, seperti tanah yang subur, air yang cukup, dan cuaca yang baik. Selain itu, ketinggian tempat juga penting untuk diperhatikan.

Baca juga: Syarat Tumbuh Tanaman Lontar yang Perlu Diketahui

Tanaman kapas biasanya ditanam pada daerah dengan ketinggian 200 sampai 600 meter di atas permukaan laut. Pastikan juga tempat tumbuhnya tanaman kapas tidak ternaungi.

Ilustrasi budidaya tanaman kapasPixabay/417480 Ilustrasi budidaya tanaman kapas

Persiapan lahan

Langkah awal yang perlu dilakukan sebelum menanam kapas yaitu melakukan persiapan lahan. Pengolahan lahan diperlukan agar tanaman yang akan ditanami subur dan sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Penentuan jarak tanam

Jarak tanam untuk menanam tanaman kapas bisa disesuaikan dengan kondisi wilayah dan tingkat kesuburan lahan. Berikut ini beberapa jarak tanam yang dianjurkan saat menanam tanaman kapas.

  • Jarak tanam di lahan dengan tingkat kesuburan tinggi 40 x 100 cm.
  • Lahan dengan tingkat kesuburan sedang jarak tanamnya 30 x 90 cm.
  • Lahan dengan kesuburan rendah atau kurang sabar ditanami dengan jarak 30 x 80 cm.

Baca juga: Cara Menanam Alpukat Mentega agar Berbuah Lebat

 

Penanaman

Cara menanam tanaman kapas diawali dengan membuat lubang tanam menggunakan tugal. Pembuatan lubang tanam disesuaikan dengan jarak tanam yang sudah ditentukan.
Setelah itu, letakkan benih ke dalam lubang tanam tersebut. Lalu, tutup lubang tanam dengan lahan.

Pemupukan

Tahapan budidaya tanaman kapas selanjutnya yaitu pemupukan. Kegiatan pemupukan dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan tanaman.

Pemupukan pertama dilakukan ketika tanaman berumur 3 sampai 4 minggu setelah tanam. Jenis pupuk yang diberikan yaitu pupuk nitrogen 50 kg/ha, pupuk fosfor 75 kg/ha, dan pupuk kalium 50 kg/ha.

Ilustrasi menanam kapasPixabay/sarangib Ilustrasi menanam kapas

Sementara itu, pemupukan kedua dilakukan saat tanaman berumur 6 sampai 8 minggu setelah tanam. Pada saat itu, pupuk yang diberikan hanya pupuk nitrogen dengan dosis 100 kg/ha.

Baca juga: 10 Jenis Pupuk Kalsium dan Manfaatnya bagi Tanaman

Pemangkasan

Kegiatan pemangkasan dilakukan saat tanaman sudah mempunyai cabang sekitar 8 sampai 10 batang. Tujuan pemangkasan yaitu memperbanyak bunga atau buah, memperpendek umur tanaman, menghasilkan buah yang besar, serta mempermudah pemeliharaan.

Pengendalian hama dan penyakit

Agar tanaman tumbuh dengan baik, maka lakukan pengendalian hama dan penyakit tanaman. Pada budidaya tanaman kapas bisa diterapkan pengendalian hama dan penyakit terpadu, meliputi;

  • Aplikasi pestisida nabati.
  • Memanfaatkan musuh alami.
  • Menanam varietas tahan.
  • Melakukan sanitasi lahan.
  • Aplikasi pestisida kimia saat serangannya sudah masif.

Baca juga: Prinsip Dasar dan Komponen Pengendalian Hama Terpadu pada Tanaman

Panen

Kegiatan panen dilakukan saat bunga kapas sudah mekar sempurna dan kering. Biasanya kulit buah sudah berwarna coklat dengan kadar air kurang lebih 12 persen.

Pemanenan dilakukan dengan cara mengambil serat yang sudah kering. Kegiatan panen dilakukan di pagi hari di jam 10 sampai 11 pagi saat matahari sedang terik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau