Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Busuk Basah Buah Cabai, Penyebab dan Cara Mengendalikannya

Kompas.com - 24/02/2023, 20:50 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada beragam penyakit yang menyerang tanaman cabai yang disebabkan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Salah satunya adalah busuk basah buah cabai.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (24/2/2023), busuk basah bisa saja menyerang buah cabai yang masih muda (cabai hijau) maupun buah cabai yang sudah tua dan hampir matang.

Ketika ditemukan gejala busuk basah buah cabai yang sudah matang, itu artinya buah cabai sudah lama terinfeksi yaitu sejak buah cabai masih hijau. Oleh sebab itu, tindakan pencegahan seharusnya dilakukan sedini mungkin.

Baca juga: Cara Pakai Cangkang Telur untuk Sumber Kalsium Tanaman Cabai dan Tomat

Ilustrasi tanaman cabai, menanam cabai.SHUTTERSTOCK/OKI CAHYO NUGROHO Ilustrasi tanaman cabai, menanam cabai.

Penyakit busuk basah buah cabai jika sudah terlanjur meluas dan parah akan sulit dikendalikan. Pada beberapa kasus, penyakit ini bisa menyebabkan gagal panen secara total.

Busuk basah akibat bakteri

Busuk bakteri adalah busuk basah yang disebabkan oleh serangan bakteri Erwinia carotovora. Busuk bakteri bisa terjadi pada buah cabe muda (cabai hijau) dan buah cabai yang sudah matang (merah).

Gejala awal serangan bakteri Erwinia carotovora biasanya dimulai dari tangkai dan kelopak buah. Akan tetapi, infeksi dapat terjadi pada bagian mana saja dari buah yang terluka.

Bakteri ini menyerang bagian dalam buah dan merusak jaringan daging buah hingga menjadi lunak dan berair keruh.

Baca juga: Cara Menyemai Benih Cabai agar Pertumbuhannya Serempak

Biasanya buah busuk dimulai dari bagian ujung buah dan lama kelamaan merambat keatas hingga seluruh bagian daging buah membusuk. Buah yang terinfeksi akan tetap menggantung seperti kantung yang berisi air.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau