JAKARTA, KOMPAS.com - Budidaya tomat di musim hujan tidaklah mudah. Hal tersebut dikarenakan kelembapan yang tinggi bisa meningkatkan serangan patogen penyebab penyakit.
Selain itu, curah hujan yang tinggi juga bisa menurunkan produksi tomat hingga gagal panen. Maka dari itu, perawatan tanaman tomat yang dibudidayakan saat musim hujan harus dilakukan dengan maksimal.
Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Senin (27/2/2023), berikut cara merawat tanaman tomat di musim hujan yang penting untuk dilakukan.
Baca juga: Cara Menanam Tomat Servo di Musim Hujan agar Tidak Gagal Panen
Jarak tanam ideal yang diterapkan dalam budidaya tomat di musim hujan yaitu sekitar 50 hingga 60 cm. Pengaturan jarak tanam bertujuan agar sirkulasi udara rata dan penyinaran matahari merata hingga ke dasar tanaman. Selain itu, jarak yang cukup lebar juga berguna untuk mencegah penularan penyakit tanaman.
Saat musim hujan, bedengan tomat dibuat lebih tinggi dibandingkan saat musim kemarau. Tujuannya agar tanaman tomat tidak tergenang air hujan.
Selain itu, bedengan yang tinggi juga berguna untuk mencegah penularan penyakit tanaman lewat tanah dan air hujan, Adapun tinggi bedengan yang ideal untuk menanam tomat di musim hujan yaitu sekitar 30 cm atau lebih.
Baca juga: Tips Menanam Tomat Saat Musim Hujan agar Tak Gagal Panen
Cara merawat tanaman tomat di musim hujan juga bisa dengan memasang mulsa plastik. Penggunaan mulsa di atas bedengan berguna untuk menghalau air hujan agar tidak langsung mengenai media tanam. Dengan demikian, tanah tidak terlalu basah dan tidak cepat badan.
Ketika musim hujan, sebaiknya tidak memberikan pupuk nitrogen terlalu banyak pada tanaman tomat. Pasalnya, kandungan nitrogen bebas ketika musim hujan sudah tinggi.
Pemberian nitrogen berlebih bisa membuat jamur patogen berkembang dengan cepat. Maka dari itu, saat musim hujan sebaiknya tidak menggunakan pupuk Urea dan ZA.
Sebagai gantinya gunakan pupuk NPK 15:15:15 sebagai pupuk dasar yang ditambah dengan pupuk TSP dan KCl.
Baca juga: 9 Tips Menanam Tomat Saat Musim Hujan agar Tidak Gagal Panen
Perawatan preventif yang penting untuk dilakukan meliputi, pengaturan sistem drainase penyiangan, dan pembumbunan. Pengaturan drainase bertujuan agar bedengan tidak tergenang saat hujan deras.
Sementara itu, penyiangan dilakukan untuk membersihkan gulma atau tanaman liar yang tumbuh di sekitar bedengan tomat. Bersama dengan penyiangan lakukan juga pembumbunan untuk memperbaiki bedengan dan menutup akar tanaman yang muncul ke permukaan tanah.
Pengendalian hama dan penyakit harus dilakukan sedini mungkin agar pertumbuhan dan produktivitas tomat tidak terganggu. Kegiatan pengendalian bisa dilakukan dengan mengaplikasikan pestisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
Akan tetapi menjelang panen, aplikasi pestisida harus dihentikan. Tujuannya agar tomat yang dihasilkan terhindar dari residu pestisida.
Baca juga: Simak, Cara Agar Buah Tomat Tidak Busuk Sebelum Dipanen
Penyemprotan pupuk kalsium pada tanaman tomat dibutuhkan untuk meningkatkan daya tahan tanaman. Dengan demikian, tanaman tomat tidak mudah terkena penyakit.
Aplikasi pupuk kalsium dilakukan dengan cara menyiramkan pupuk di sekitar tanaman sebanyak 250 ml/tanaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.