Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudah, Cara Membuat Pestisida Nabati dari Daun Kemangi

Kompas.com - 31/03/2023, 19:52 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam budidaya tanaman, salah satu hal yang perlu diwaspadai adalah serangan hama dan penyakit. Untuk membasmi dan mengatasi serangan hama, maka perlu penerapan pestisida, baik pestisida nabati atau pestisida alami maupun pestisida kimia.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (31/3/2023), pestisida nabati diartikan sebagai suatu pestisida yang bahan dasarnya adalah tumbuhan. Pestisida nabati relatif mudah dibuat dengan bahan dan teknologi yang sederhana.

Bahan bakunya yang alami membuat pestisida nabati mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemari lingkungan. Pestisida nabati juga relatif aman bagi manusia dan hewan ternak atau hewan peliharaan karena residunya mudah hilang.

Baca juga: Cara Membuat Pestisida Nabati dari Daun Nimba

Ilustrasi menanam kemangi atau basil.SHUTTERSTOCK/JAN HAVLICEK Ilustrasi menanam kemangi atau basil.

Penggunaan pestisida nabati memberikan keuntungan ganda, selain menghasilkan produk yang aman, lingkungan juga tidak tercemar. Pestisida nabati mampu mengatasi dan mengusir hama perusak tanaman pertanian dan perkebunan umumnya seperti kutu, ulat, belalang dan sebagainya.

Tanaman kemangi dapat dimanfaatkan sebagai bahan pestisida nabati, tanaman ini telah ditanam hampir di seluruh Indonesia.

Kemangi tumbuh di tepi-tepi jalan dan tepi-tepi ladang, di sawah-sawah kering dan dalam hutan-hutan jati, serta seringkali disemaikan di kebun-kebun dan pekarangan rumah.

Selain sebagai bahan makanan, kemangi kaya akan kandungan senyawa kimia yang baik untuk kesehatan seperti pada bunga mengandung anthocyanins, delphinidin, pelargonidin, malvidin, kaempherol, dan quercetin yang berfungsi peluruh haid, abortivum, dan membuyarkan bekuan darah.

Baca juga: Cara Membuat Pestisida untuk Cabai Menggunakan Bahan Alami

Akar kemangi mengandung cyanidin mono-glycoside mengandung saponin dan fixed oil yang berfungsi sebagai penghenti perdarahan (hemostatis), meningkatkan fungsi pencernaan, mempunyai efek melunakkan massa yang keras (tumor), anti kanker, peluruh haid, dan mempermudah persalinan (parturifasien).

Selain itu, kemangi juga kaya akan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, yaitu minyak atsiri osimena, farnesena, sineol, felandrena, sedrena, bergamotena, amorfena, burnesena, kadinena, kopaena, kubebena, pinena, terpinena, santalena, sitral, dan kariofilena.

Ilustrasi tanaman kemangi.Shutterstock/pilipphoto Ilustrasi tanaman kemangi.

Senyawa lain yang terkandung dalam kemangi antara lain anetol, apigenin, asam askorbat, asam kafeat, eskuletin,eriodiktiol, eskulin, estragol, faenesol, histidin, magnesium, beta carotene, dan beta sitosterol.

Berikut cara membuat pestisida nabati dari daun kemangi.

Baca juga: Cara Membuat Pestisida dan Pupuk Alami dari Rumput Bandotan

Bahan dan alat yang dibutuhkan

  • Pisau
  • Baskom
  • Kompor
  • Wajan atau panci
  • Saringan
  • Daun kemangi
  • Ekstrak mentimun (mentimun yang sudah diperas airnya)
  • Air

Cara membuat pestisida nabati dari daun kemangi

Potong dan cacah kecil daun kemangi. Kemudian, cuci dengan air.

Panaskan air hingga mendidih, lalu masukkan cacahan daun kemangi, rebus selama satu jam hingga volume air menjadi sedikit.

Baca juga: Cara Membuat Pestisida dari Kenikir, Bisa Mengatasi Berbagai Hama

Dinginkan kurang lebih 30 menit, kemudian saring untuk memisahkan air dengan ampas daun kemangi. Tambahkan ekstrak mentimun.

Pestisida nabati dari daun kemangi siap digunakan.

Cara menggunakan pestisida nabati dari daun kemangi

Pestisida nabati daun kemangi digunakan dengan cara menyemprotkan langsung kepada tanaman atau kepada organisme pengganggu tanaman. Pestisida nabati daun kemangi mampu melemahkan dan mematikan hama tanaman.

Pestisida nabati daun kemangi berperan dalam mengendalikan hama serangga, terutama hama yang berukuran kecil seperti belalang hijau dan ulat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Varietas Tanaman
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Varietas Tanaman
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh
Revitalisasi Kebun Teh
Tips
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Varietas Tanaman
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Varietas Tanaman
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau