JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam budidaya tanaman, salah satu hal yang perlu diwaspadai adalah serangan hama dan penyakit. Untuk membasmi dan mengatasi serangan hama, maka perlu penerapan pestisida, baik pestisida nabati atau pestisida alami maupun pestisida kimia.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (31/3/2023), pestisida nabati diartikan sebagai suatu pestisida yang bahan dasarnya adalah tumbuhan. Pestisida nabati relatif mudah dibuat dengan bahan dan teknologi yang sederhana.
Bahan bakunya yang alami membuat pestisida nabati mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemari lingkungan. Pestisida nabati juga relatif aman bagi manusia dan hewan ternak atau hewan peliharaan karena residunya mudah hilang.
Baca juga: Cara Membuat Pestisida Nabati dari Daun Nimba
Penggunaan pestisida nabati memberikan keuntungan ganda, selain menghasilkan produk yang aman, lingkungan juga tidak tercemar. Pestisida nabati mampu mengatasi dan mengusir hama perusak tanaman pertanian dan perkebunan umumnya seperti kutu, ulat, belalang dan sebagainya.
Tanaman kemangi dapat dimanfaatkan sebagai bahan pestisida nabati, tanaman ini telah ditanam hampir di seluruh Indonesia.
Kemangi tumbuh di tepi-tepi jalan dan tepi-tepi ladang, di sawah-sawah kering dan dalam hutan-hutan jati, serta seringkali disemaikan di kebun-kebun dan pekarangan rumah.
Selain sebagai bahan makanan, kemangi kaya akan kandungan senyawa kimia yang baik untuk kesehatan seperti pada bunga mengandung anthocyanins, delphinidin, pelargonidin, malvidin, kaempherol, dan quercetin yang berfungsi peluruh haid, abortivum, dan membuyarkan bekuan darah.
Baca juga: Cara Membuat Pestisida untuk Cabai Menggunakan Bahan Alami
Akar kemangi mengandung cyanidin mono-glycoside mengandung saponin dan fixed oil yang berfungsi sebagai penghenti perdarahan (hemostatis), meningkatkan fungsi pencernaan, mempunyai efek melunakkan massa yang keras (tumor), anti kanker, peluruh haid, dan mempermudah persalinan (parturifasien).
Selain itu, kemangi juga kaya akan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, yaitu minyak atsiri osimena, farnesena, sineol, felandrena, sedrena, bergamotena, amorfena, burnesena, kadinena, kopaena, kubebena, pinena, terpinena, santalena, sitral, dan kariofilena.
Senyawa lain yang terkandung dalam kemangi antara lain anetol, apigenin, asam askorbat, asam kafeat, eskuletin,eriodiktiol, eskulin, estragol, faenesol, histidin, magnesium, beta carotene, dan beta sitosterol.
Berikut cara membuat pestisida nabati dari daun kemangi.
Baca juga: Cara Membuat Pestisida dan Pupuk Alami dari Rumput Bandotan
Potong dan cacah kecil daun kemangi. Kemudian, cuci dengan air.
Panaskan air hingga mendidih, lalu masukkan cacahan daun kemangi, rebus selama satu jam hingga volume air menjadi sedikit.
Baca juga: Cara Membuat Pestisida dari Kenikir, Bisa Mengatasi Berbagai Hama
Dinginkan kurang lebih 30 menit, kemudian saring untuk memisahkan air dengan ampas daun kemangi. Tambahkan ekstrak mentimun.
Pestisida nabati dari daun kemangi siap digunakan.
Pestisida nabati daun kemangi digunakan dengan cara menyemprotkan langsung kepada tanaman atau kepada organisme pengganggu tanaman. Pestisida nabati daun kemangi mampu melemahkan dan mematikan hama tanaman.
Pestisida nabati daun kemangi berperan dalam mengendalikan hama serangga, terutama hama yang berukuran kecil seperti belalang hijau dan ulat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.