JAKARTA, KOMPAS.com - ginseng merupakan salah satu tanaman obat yang berkhasiat untuk tubuh. Sama seperti tanaman herbal lainnya, permintaan ginseng juga cukup tinggi.
Maka dari itu, banyak petani tertarik membudidayakan tanaman ini. Cara menanam ginseng sebenarnya tidak berbeda jauh dengan budidaya tanaman obat lainnya.
Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Senin (10/4/2023), berikut ini penjelasan selengkapnya.
Baca juga: Cara Menanam Jahe di Lahan Sempit, Mudah dan Minim Perawatan
Lahan yang akan digunakan untuk menanam ginseng harus diolah terlebih dahulu. Jika tanah terlalu asam, maka berikan kapur dolomit 2 hingga ton/hektare 2 minggu sebelum tanam.
Tanah yang sudah diolah didiamkan selama 1 minggu. Kemudian buat bedengan dengan lebar 100 sampai 120 cm dan tinggi 40 hingga 50 cm.
Diantara bedengan dibuat parut dengan lebar 40 hingga 50 dengan kedalaman sekitar 50 sampai 60 cm. Kemudian, berikan pupuk kompos atau pupuk kandang yang sudah terfermentasi sempurna sebanyak 25 hingga 50 kg di atas bedengan.
Baca juga: Langkah-langkah Pembibitan Jahe agar Hasilkan Bibit Berkualitas
Bibit ginseng bisa didapatkan dari stek batang. Pilih tanaman induk yang sehat, pertumbuhannya bagus, umurnya cukup (tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda), segar, dan memiliki warna cerah.
Setelah itu, bibit diletakkan di tempat lembap selama 2 hingga 4 hari. Pada bagian pangkal dipotong lancip membentuk 45 derajat.
Selanjutnya, pindahkan dan keringkan bibit selama 1 hingga 2 jam. Lakukan penanaman di sore hari dengan jarak tanam sekitar 60 x 70 cm.