JAKARTA, KOMPAS.com - Oyong atau gambas merupakan sayuran dari suku labu-labuan. Sayuran dengan nama ilmiah Luffa acutangula ini tumbuh merambat.
Meskipun demikian, oyong tetap bisa ditanam di dalam polybag, sehingga sayuran ini dapat tumbuh di lahan sempit.
Lantas, bagaimana cara budidaya tanaman oyong di polybag? Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Rabu (12/4/2023), berikut penjelasan selengkapnya.
Baca juga: Mudah, Ini Cara Menanam Oyong agar Berbuah Lebat
Cara menanam gambas di polybag tidak terlalu sulit. Berikut ini tahapan menanam oyong di polybag yang dapat dilakukan di rumah.
Polybag yang digunakan untuk menanam oyong sebaiknya memiliki ukuran diameter 25 cm dan tinggi 30 cm. Selain itu, beri lubang pada bagian bawah polybag agar drainase dan aerasi tetap lancar.
Sementara itu, media tanam yang digunakan untuk menanam oyong bisa berasal dari campuran tanah dengan bokashi atau kompos (perbandingan 1:1). Lalu, tambahkan furadan 3 sendok makan atau disesuaikan dengan ukuran polybag.
Campur semua bahan sampai rata. Kemudian, isi media tanam dalam polybag dan siram sampai media tanam lembap.
Baca juga: Cara Menanam Oyong dalam Pot, Cocok untuk Lahan Terbatas
Benih oyong bisa diperoleh di toko pertanian terdekat. Selain itu, benih juga bisa diambil langsung dari buah oyon yang sudah tua. Setelah itu, keringkan biji tersebut sampai warnanya kecoklatan.
Tahapan budidaya tanaman oyong di polybag selanjutnya yaitu penanaman. Kegiatan ini dilakukan dengan cara membenamkan benih pada media tanam. Dalam satu polybag setidaknya ditanam 3 benih. Kemudian tutup benih dengan media tanam.
Selain itu, benih juga bisa disemai terlebih dahulu pada tray semai. Setelah benih tumbuh menjadi tanaman muda baru dipindahkan ke dalam polybag tanam.
Di awal penanaman, tanaman oyong perlu disiram secara rutin setiap pagi atau sore hari. Setelah tumbuh semakin dewasa, penyiraman bisa dikurangi cukup 2 kali sehari saja.
Baca juga: Cara Menanam Terong Hijau agar Pertumbuhannya Maksimal
Pemupukan dilakukan secara berkala. Pemupukan pertama dilakukan saat tanaman berumur 10 hari. Jenis pupuk yang diberikan yaitu pupuk NPK sebanyak 2 sendok makan dan bokashi.
Saat tanaman mulai besar, dosis pupuk ditingkatkan menjadi 3 sendok makan. Pada tanaman oyong yang telah berbuah, pemupukan dilakukan seminggu sekali.
Kegiatan penyiangan dilakukan untuk membersihkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman budidaya. Caranya cukup dengan mencabut gulma satu per satu setiap 2 minggu sekali.
Baca juga: Mudah, Begini Cara Menanam Okra
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa gambas termasuk tanaman oyong. Maka dari itu, perlu dipasang ajir dari bilah bambu.
Cara dengan menancapkan bilah bambu di dekat tanaman oyong saat tanaman berumur 10 hingga 15 setelah tanam.
Kegiatan perawatan tanaman oyong lainnya yaitu pemangkasan. Tujuannya agar tanaman tidak terlalu rimbun. Pemangkasan juga membuat sirkulasi udara di sekitar tanaman lancar dan risiko serangan patogen bisa diminimalisir.
Pembungkusan buah dilakukan untuk mencegah serangan hama dan penyakit tanaman. Pembungkusan bisa menggunakan plastik es.
Tanaman oyong sudah bisa dipanen saat berumur 45 hari setelah tanam. Tanaman ini bisa dipanen setiap 4 hingga 5 hari sekali.
Ciri oyong yang siap panen yaitu warnanya sudah hijau tua, daging padat, halus, ukurannya panjang dan besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.