Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Langkah Budidaya Tanaman Oyong di Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Kompas.com - 12 April 2023, 11:48 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Oyong atau gambas merupakan sayuran dari suku labu-labuan. Sayuran dengan nama ilmiah Luffa acutangula ini tumbuh merambat.

Meskipun demikian, oyong tetap bisa ditanam di dalam polybag, sehingga sayuran ini dapat tumbuh di lahan sempit.

Lantas, bagaimana cara budidaya tanaman oyong di polybag? Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Rabu (12/4/2023), berikut penjelasan selengkapnya.

Baca juga: Mudah, Ini Cara Menanam Oyong agar Berbuah Lebat

Tahapan budidaya tanaman oyong di polybag

Cara menanam gambas di polybag tidak terlalu sulit. Berikut ini tahapan menanam oyong di polybag yang dapat dilakukan di rumah.

1. Persiapan polybag dan media tanam

Polybag yang digunakan untuk menanam oyong sebaiknya memiliki ukuran diameter 25 cm dan tinggi 30 cm. Selain itu, beri lubang pada bagian bawah polybag agar drainase dan aerasi tetap lancar.

Gambas atau oyongShutterstock/Faisal JTM Gambas atau oyong

Sementara itu, media tanam yang digunakan untuk menanam oyong bisa berasal dari campuran tanah dengan bokashi atau kompos (perbandingan 1:1). Lalu, tambahkan furadan 3 sendok makan atau disesuaikan dengan ukuran polybag.

Campur semua bahan sampai rata. Kemudian, isi media tanam dalam polybag dan siram sampai media tanam lembap.

Baca juga: Cara Menanam Oyong dalam Pot, Cocok untuk Lahan Terbatas

2. Persiapan benih

Benih oyong bisa diperoleh di toko pertanian terdekat. Selain itu, benih juga bisa diambil langsung dari buah oyon yang sudah tua. Setelah itu, keringkan biji tersebut sampai warnanya kecoklatan.

3. Penanaman

Tahapan budidaya tanaman oyong di polybag selanjutnya yaitu penanaman. Kegiatan ini dilakukan dengan cara membenamkan benih pada media tanam. Dalam satu polybag setidaknya ditanam 3 benih. Kemudian tutup benih dengan media tanam.

Selain itu, benih juga bisa disemai terlebih dahulu pada tray semai. Setelah benih tumbuh menjadi tanaman muda baru dipindahkan ke dalam polybag tanam.

4. Penyiraman

Di awal penanaman, tanaman oyong perlu disiram secara rutin setiap pagi atau sore hari. Setelah tumbuh semakin dewasa, penyiraman bisa dikurangi cukup 2 kali sehari saja.

Baca juga: Cara Menanam Terong Hijau agar Pertumbuhannya Maksimal

5. Pemupukan

Sayuran gambas atau oyongShutterstock/TKGGP Sayuran gambas atau oyong

Pemupukan dilakukan secara berkala. Pemupukan pertama dilakukan saat tanaman berumur 10 hari. Jenis pupuk yang diberikan yaitu pupuk NPK sebanyak 2 sendok makan dan bokashi.

Saat tanaman mulai besar, dosis pupuk ditingkatkan menjadi 3 sendok makan. Pada tanaman oyong yang telah berbuah, pemupukan dilakukan seminggu sekali.

6. Penyiangan

Kegiatan penyiangan dilakukan untuk membersihkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman budidaya. Caranya cukup dengan mencabut gulma satu per satu setiap 2 minggu sekali.

Baca juga: Mudah, Begini Cara Menanam Okra

7. Pemasangan ajir

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa gambas termasuk tanaman oyong. Maka dari itu, perlu dipasang ajir dari bilah bambu.

Cara dengan menancapkan bilah bambu di dekat tanaman oyong saat tanaman berumur 10 hingga 15 setelah tanam.

8. Pemangkasan

Kegiatan perawatan tanaman oyong lainnya yaitu pemangkasan. Tujuannya agar tanaman tidak terlalu rimbun. Pemangkasan juga membuat sirkulasi udara di sekitar tanaman lancar dan risiko serangan patogen bisa diminimalisir.

9. Pembungkusan

Pembungkusan buah dilakukan untuk mencegah serangan hama dan penyakit tanaman. Pembungkusan bisa menggunakan plastik es.

10. Pemanenan

Tanaman oyong sudah bisa dipanen saat berumur 45 hari setelah tanam. Tanaman ini bisa dipanen setiap 4 hingga 5 hari sekali.

Ciri oyong yang siap panen yaitu warnanya sudah hijau tua, daging padat, halus, ukurannya panjang dan besar.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Varietas Tanaman
Menggali Kembali Kejayaan Pala Nusantara
Menggali Kembali Kejayaan Pala Nusantara
Varietas Tanaman
Mendorong Nilai Tambah di Negeri Seribu Kelapa
Mendorong Nilai Tambah di Negeri Seribu Kelapa
Varietas Tanaman
Anomali Pasokan Kakao: Analisa dan Solusi untuk Industri
Anomali Pasokan Kakao: Analisa dan Solusi untuk Industri
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau