JAKARTA, KOMPAS.com - Media tanam menjadi salah satu bahan yang penting untuk dipersiapkan sebelum menanam tanaman. Fungsinya untuk menopang tanaman, menyediakan nutrisi, dan menjadi tempat pertumbuhan akar.
Secara umum, media tanam yang digunakan berasal dari bahan organik dan anorganik. Media tanam organik banyak dipilih karena memiliki beberapa keunggulan, seperti; pori-pori makro dan mikronya seimbang, mengandung unsur hara yang cukup tinggi, hingga mudah didapatkan.
Jenis media tanam organik sangat beragam. Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Selasa (18/4/2023), berikut beberapa jenis media tanam dari bahan organik yang sering digunakan.
Baca juga: Bahan Pembuatan Media Tanam, Apa Saja?
Batang pakis merupakan salah satu media tanam dari bahan organik. Keunggulan media tanam ini yaitu mudah mengikat air karena memiliki banyak rongga udara dna teksturnya lunak.
Hal tersebut juga membuat akar lebih mudah berkembang dan menyerap air dengan maksimal. Pakis biasanya menjadi bahan campuran yang dapat menyimpan banyak air.
Selain itu, batang pakis juga tidak mudah lapuk sehingga bisa digunakan untuk daerah curah hujan tinggi.
Sekam bakar merupakan media tanam yang porus dan mengandung karbon tinggi. Selain itu, sekam bakar juga bisa menyerap panas sehingga dapat meningkatkan suhu dan mempercepat perkecambahan.
Baca juga: 8 Manfaat Arang Sekam bagi Tanaman, Bisa Meningkatkan Kesuburan
Kekurangan dari media tanam ini yaitu mudah hancur dan harus sering diganti dengan media tanam lain. Arang sekam disarankan menjadi campuran media, namun cukup 25 persen saja.
Pasalnya, jumlah yang terlalu banyak dapat mengurangi kemampuan media tanam menyerap air.