Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/04/2023, 16:42 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Cengkeh merupakan rempah yang memiliki banyak manfaat. Salah satunya dimanfaatkan sebagai pestisida nabati.

Cengkeh mengandung bahan aktif seperti eugenol dan komponen non fenolat lainnya. Pestisida dari cengkeh bisa berperan sebagai bakterisida, fungisida, insektisida, nematisida, hingga moluskisida.

Senyawa eugenol dalam cengkeh juga bisa mengendalikan populasi patogen tanaman. Pestisida nabati dari cengkeh bisa diaplikasikan dengan berbagai cara sesuai formulanya.

Mengutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Rabu (26/4/2023), berikut penjelasan selengkapnya.

Baca juga: Cara Menanam Cengkeh agar Cepat Panen

Bubuk cengkeh

Pestisida cengkeh dalam bentuk bubuk bisa diaplikasikan dengan cara menaburkannya di lubang tanam sekitar tajuk. Pestisida ini diketahui bisa mengendalikan busuk pangkal batang Phytophthora capsici, infeksi busuk akibat Fusarium Oxysporum, serangan nematoda, dan beberapa jenis patogen lain.

Ilustrasi cengkehK15 Photos Ilustrasi cengkeh

Ekstrak daun cengkeh

Dalam bentuk ekstrak, pestisida dari cengkeh bisa diaplikasikan dengan cara semprot. Caranya dengan mencampurkan ekstrak daun cengkeh ke dalam 19 liter air.

Kemudian, aduk sampai rata dan tambahkan 20 gram deterjen. Aduk lagi sampai homogen dan diamkan selama 2 hari dan saring.

Setelah itu, sebanyak 1 sampai 1,5 liter larutan pestisida ke dalam 20 liter air. Lalu, semprotkan ke tanaman sampai merata.

Baca juga: Cara Menanam Cengkeh di Pot, Solusi untuk Lahan Sempit

Minyak cengkeh

Minyak cengkeh diperoleh dari hasil ekstraksi daun cengkeh kering. Minyak ini diketahui bisa mengatasi jamur dan hama tanaman.

Cara aplikasikan dengan mencampurkan 0,2 ml minyak cengkeh ke dalam 0,25 ml sabun cuci + 1 liter air. Kemudian, semprotkan ke tanaman dan tunggu hasilnya 1 sampai 2 minggu. Dosis tersebut bisa disesuaikan dengan tingkat serangan hama maupun patogen tanaman.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Bisnis Domestik dan Ekspor Kacang Mete
Bisnis Domestik dan Ekspor Kacang Mete
Varietas Tanaman
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Varietas Tanaman
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Varietas Tanaman
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Varietas Tanaman
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Varietas Tanaman
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh
Revitalisasi Kebun Teh
Tips
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Varietas Tanaman
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Varietas Tanaman
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau