JAKARTA, KOMPAS.com - Sawi merupakan salah satu sayuran cepat panen. Umur panennya hanya sekitar 40 sampai 50 hari saja. Pemanenan sawi sebaiknya dilakukan tepat waktu agar kualitasnya tetap terjaga.
Untuk mendapatkan sawi berkualitas, Anda perlu menerapkan tahapan panen dan pasca panen tanaman sawi dengan benar. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Penentuan waktu panen tak hanya dilihat dari umur tanaman saja, namun bisa juga dilihat dari kriteria atau ciri-cirinya. Menurut penjelasan di buku Sawi dan Selada, ciri-ciri tanaman sawi yang siap panen yaitu memiliki daun yang mulai menguning di bagian bawahnya.
Baca juga: Cara Menanam Sawi Sendok di Polybag dengan Mudah
Kondisi tersebut menandakan tanaman sudah memasuki fase generatif dan akan segera berbunga. Setelah mendapati ciri-ciri tersebut, segeralah lakukan pemanenan.
Ilustrasi tanaman caisim, menanam caisim. Panen sawi bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama, cabut seluruh tanaman sampai ke akarnya. Kedua, potong bagian pangkal yang ada di atas tanah menggunakan pisau.
Cara pemanenan bisa disesuaikan dengan tempat menanamnya. Di lahan lembap dan gembur, dapat dilakukan pemanenan dengan cara pertama, sedangkan cara kedua dapat dilakukan untuk sawi yang ditanam di lahan kering.
Sama halnya dengan sayuran hijau lainnya, sawi juga memiliki masa simpan yang relatif singkat. Maka dari itu, penting untuk melakukan pengolahan pasca panen tanaman sawi.
Baca juga: Cara Menanam Sawi Daging yang Benar agar Hasilnya Berkualitas Tinggi
Berdasarkan keterangan di Cybext Kementerian Pertanian, kegiatan pasca panen sawi meliputi;
Pencucian dan pembersihan kotoran.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya