Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Rambutan dalam Pot, Cocok untuk Lahan Sempit

Kompas.com - 14/05/2023, 13:40 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanaman di dalam pot semakin banyak di gemari dalam beberapa tahun terakhir ini. Hal ini karena cocok ditanam pada rumah di perkotaan yang memiliki lahan terbatas.

Perawatannya pun tidak terlalu sulit dilakukan, bahkan untuk pemula sekalipun. Selain meningkatkan keindahan rumah, tanaman dalam pot juga dapat meningkatkan kualitas udara, mengurangi stres, dan meningkatkan produktivitas.

Ada banyak jenis tanaman yang dapat tumbuh dengan baik di pot, mulai dari tanaman hias, tanaman buah dan sayuran. Salah satu tanaman buah yang dapat ditanam pada pot adalah rambutan.

Cara menanam rambutan dalam pot cukup sederhana, tidak jauh berbeda seperti menanam di kebun. Mengutip dari berbagai sumber, berikut penjelasan selengkapnya.

Baca juga: Cara Stek Rambutan dengan Mudah dan Cepat Tumbuh

1. Siapkan pot yang besar

Gunakanlah pot yang memiliki ukuran besar, dengan diameter dan tinggi 50 sampai 100 cm. Pilihlah pot yang memiliki bahan tidak mudah pecah dan tahan lama. Mengingat umur buah rambutan yang cukup panjang.

Ilustrasi rambutan, pohon rambutan. UNSPLASH/ANIL XAVIER Ilustrasi rambutan, pohon rambutan.

2. Pemilihan bibit unggul

Buah rambutan memiliki jenis yang sangat beragam seperti binjai, antalagi, rapiah, narmada, dan masih banyak lainnya. Pilihlah buat rambutan yang tidak terlalu tinggi, akan tetapi produksi buahnya banyak dan manis. Pastikan bibit yang akan ditanam sehat dari serangan hama penyakit.

3. Pembuatan media tanam

Media tanam yang gembur dan banyak mengandung bahan organik sangat membantu pertumbuhan tanaman ini, terutama pada saat masih kecil. Campuran tanah dan pupuk kandang merupakan perpaduan yang sempurna untuk membuat media tanam yang berkualitas.

 

4. Penanaman

Media tanam yang sudah dimasukan ke dalam pot sampai penuh. Selanjutnya dilakukan penanaman bibit rambutan.

Cara menanam rambutan dalam pot tidaklah sulit. Buatlah lubang tanam sedalam 5 hingga 10 cm, kemudian masukan bibit rambutan ke dalam lubang tanam. Tutup lubang tanam menggunakan tanah dan lakukan penyiraman.

Baca juga: 5 Jenis Rambutan dan Karakteristiknya, Apa Saja?

5. Penyiraman secara rutin

Kandungan air yang terdapat pada pot tidak dapat bertahan lama. Oleh karenanya, perlu dilakukan penyiraman secara rutin.

Penyiraman sebaiknya dilakukan pada pagi dan sore. Gunakanlah selang maupun gembor. Siram media tanam sampai benar benar basah.

Ilustrasi menanam rambutan, pohon rambutan. PIXABAY/HAO TRAN Ilustrasi menanam rambutan, pohon rambutan.

6. Pemupukan

Pemberian pupuk susulan harus dilakukan secara berkala sesuai dengan kebutuhan tanaman. Pupuk anorganik seperti urea, phonska, SP-36, dan mutiara merupakan pilihan yang tepat untuk digunakan sebagai pupuk susulan. Perhatikan cara pemberian dan dosis pupuk yang digunakan.

7. Pemangkasan cabang

Pada habitat aslinya, tanaman rambutan dapat tumbuh besar, bahkan bisa mencapai tinggi 8 meter. Buah rambutan dalam pot, perlu dilakukan pemangkasan cabang secara rutin.

Hal ini bertujuan supaya tanaman tumbuh ke samping dan fokus pada pembentukan buah rambutan.

Baca juga: Jenis Pemangkasan Tanaman Rambutan agar Berbuah Banyak

8. Panen

Rambutan dapat mulai berbuah pada umur 2 sampai 3 tahun. Cepat atau lambatnya pohon rambutan dapat berbuah, tergantung pada jenis bibit dan perawatan yang dilakukan.

Buah rambutan tidak dapat berbuah sepanjang tahun, hanya dapat berbuah pada bulan November hingga Februari. Panen buah rambutan yang matang, ditandai dengan warna buah oranye sampai merah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau