JAKARTA, KOMPAS.com - Rambutan adalah tanaman asli Indonesia. Namun, hingga saat ini, teknologi budidaya rambutan masih bersifat tradisional dan dibiarkan tumbuh secara alami.
Selain itu, penanganan panen dan pascapanennya juga dilakukan secara sederhana. Dengan demikian, produksi dan kualitasnya kurang maksimal.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (8/12/2022), buah rambutan mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. Sebab, selain dikonsumsi oleh masyarakat di dalam negeri, rambutan juga diekspor.
Baca juga: Simak, Cara Merawat Pohon Rambutan agar Berbuah Lebat
Buah rambutan dapat dikonsumsi dalam bentuk buah segar atau dalam bentuk olahan. Bagian buah yang dikonsumsi adalah daging buah yang berada di dalam biji.
Rambutan umumnya dikonsumsi sebagai buah segar. Agar dapat berproduksi secara optimal, sebaiknya dilakukan pengendalian terhadap berbagai gangguan penyakit yang menyerang tanaman.
Berikut beberapa penyakit yang menyerang pohon rambutan dan cara mengendalikannya.
Gejala penyakit benang putih adalah pada cabang dan ranting pohon rambutan yang terserang biasanya terdapat benang putih yang terdiri dari miselium jamur. Benang-benang tersebut rata menutupi daun rambutan, sehingga menyebabkan daun mati.
Baca juga: Cara Mencangkok Pohon Rambutan agar Cepat Berakar
Pengendalian dilakukan dengan cara sebagai berikut.
Dilakukan dengan memangkas cabang atau ranting yang terserang penyakit. Pangkasan harus segera dibakar pada tempat yang telah tersedia.