Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Perlakuan Benih Bawang Merah Sebelum Ditanam agar Cepat Tumbuh

Kompas.com - 28/05/2023, 21:50 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu kunci keberhasilan budidaya bawang merah yaitu penggunaan benih terbaik. Benih berkualitas bisa diperoleh dari varietas unggul.

Selain mencari benih dari varietas unggul, benih bawang merah juga perlu diberi perlakuan khusus sebelum ditanam. Tujuannya agar persentase benih tumbuh semakin tinggi.

Lantas, bagaimana cara memperlakukan benih bawang merah sebelum ditanam? Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Minggu (28/5/2023), berikut penjelasan selengkapnya.

Baca juga: Tips Memilih Bibit Bawang Merah yang Bagus

Perlakuan benih bawang merah sebelum ditanam

Ilustrasi bawang merah.SHUTTERSTOCK/ZULFIKAR95 Ilustrasi bawang merah.

Sebelum ditanam, benih bawang merah perlu dipotong terlebih dahulu bagian atasnya sebanyak 1/3 bagian. Tujuannya untuk memperpendek masa dormansi.

Tak hanya itu, pemotongan ujung umbi juga dapat membuat benih tumbuh merata, banyak anakan, dan cepat tumbuh. Hal tersebut dikarenakan ujung benih bawang merah bersifat menghambat pertumbuhan.

Setelah itu, benih bawang merah sebaiknya direndam dalam fungisida. Dosisi fungisida yang direkomendasikan sekitar 1 hingga 2 sendok fungisida yang dicampur dalam 100 liter air.

Baca juga: Cara Menanam Bawang Merah dengan Metode Vertikultur

Kemudian, rendam benih dalam larutan tersebut selama 1 hingga 2 menit. Terakhir tiriskan benih sampai kering.

Itulah perlakuan khusus yang perlu diberikan pada benih bawang merah sebelum ditanam. Kegiatan tersebut cukup mudah, sehingga bisa dilakukan di rumah. Tak hanya mudah, efek dari perlakuan tersebut sangat besar hingga berpotensi meningkatkan hasil panen tanaman bawang merah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau