JAKARTA, KOMPAS.com - Pare merupakan salah satu sayuran populer di Indonesia. Sayuran ini terkenal dengan rasanya yang pahit. Meskipun demikian, sayuran ini tetap disukai karena memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Budidaya pare sebenarnya cukup mudah. Namun, untuk menghasilkan pare berkualitas perlu teknik penanaman dan perawatan yang benar.
Salah satu upaya yang bisa meningkatkan kuantitas dan kualitas pare yaitu dengan menerapkan good agriculture practices atau GAP. Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, GAP adalah pedoman umum dalam melaksanakan budidaya yang benar untuk menjamin kualitas hasil pertanian dan keamanan petani, konsumen, dan lingkungan.
Baca juga: Catat, Ini Cara Menanam Pare agar Berbuah Banyak
Penerapan GAP bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri dengan produk luar negeri. Adapun cara menerapkan GAP pada budidaya pare, seperti berikut:
Pemilihan lahan harus dilakukan dengan benar agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Tempat budidaya pare sebaiknya memiliki kemiringan kurang dari 30 persen dan lahan terbebas dari pencemaran limbah beracun.
Tak hanya memilih lokasi menanam yang tepat, benih yang digunakan untuk menanam juga harus berkualitas. Pilihlah benih berkualitas dari varietas unggul untuk menghasilkan tanaman yang pertumbuhan dan produktivitasnya maksimal.
Cara menerapkan GAP pada budidaya pare berikutnya yaitu memberikan pupuk dengan tepat. Pemupukan harus memperhatikan jenis, jumlah waktu, cara aplikasi, hingga penyimpanannya.
Baca juga: Panduan Pemberian Pupuk Tanaman Pare agar Rajin Berbuah