JAKARTA, KOMPAS.com - Serai wangi merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang dapat dimanfaatkan sebagai pestisida.
Kandungan minyak atsiri dalam serai wangi bersifat sebagai bahan penolak. Mekanismenya yaitu minyak atsiri akan mengacaukan aroma penarik yang dikeluarkan tanaman inang.
Dengan demikian, pergerakan hama ke tanaman inang menjadi teralihkan. Minyak atsiri juga berperan sebagai penghambat makan.
Minyak atsiri dari serai wangi dapat diaplikasikan ke tanaman inang. Kemudian, minyak atsiri akan menekan bahan perangsang makan yang dihasilkan tanaman inang dan membuat hama tidak menyukai tanaman inang tersebut.
Baca juga: 4 Jenis Tanaman Penghasil Minyak Atsiri dari Indonesia
Akibatnya, pertumbuhan dan perkembangan hama terhambat. Tak hanya itu, minyak atsiri serai wangi juga mempunyai mekanisme pembunuh hama dan memiliki efek iritasi.
Efek tersebut mengakibatkan integumen hama rusak, sehingga proses transpirasinya menjadi tinggi dan hama akan mati. Sama halnya dengan pestisida nabati lainnya, cara membuat pestisida dari serai wangi juga cukup mudah.
Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Senin (29/5/2023), simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Serai wangi dapat dimanfaatkan sebagai pestisida karena mengandung minyak atsiri. Maka dari itu, agar serai wangi efektif untuk mengendalikan hama, minyak atsiri dalam serai wangi perlu di ekstrak terlebih dahulu.
Baca juga: Manfaat Serai Wangi untuk Tanaman, Bisa Mengusir Hama
Cara membuat minyak atsiri dari serai wangi diawali dengan memilih tanaman serai wangi yang daunnya masih segar. Potong daun sekitar 5 cm di atas batang pelepah dengan helaian daun ada di posisi paling bawah daun yang belum kering atau mati.
Hal ini penting karena cara pemotongan daun akan mempengaruhi produksi minyak atsiri. Selanjutnya, jemur serai wangi selama 3 sampai 4 jam sebelum disimpan.
Tujuannya untuk menurunkan kandungan sitronelal, geraniol, dan mencegah pembusukan. Dengan demikian, produksi minyak atsiri tetap baik walaupun tanaman serai sudah tidak segar.
Lalu, diamkan serai wangi selama 3 hari 3 malam. kemudian, potong-potong serai wangi dan rendam dalam etanol 90 persen selama 3 hari 3 malam.
Selanjutnya, serai wangi di ekstrak dengan waktu yang sudah ditentukan dan hasilnya didestilasi selama 3 jam.
Baca juga: Cara Menanam Serai Wangi, Tanaman Penghasil Minyak Atsiri
Tambahkan natrium bisulfit dan aduk. Setelahnya, diamkan sampai terbentuk 2 lapisan dan pisahkan. Lapisan atas merupakan minyak atsiri sedangkan lapisan bawahnya sisa natrium bisulfit.
Minyak atsiri dari serai wangi perlu dicampurkan dengan perata dan air sebelum diaplikasikan. Campurkan 2 cc/l minyak atsiri, 2 cc/l perata, dan air.
Setelah itu, masukkan dalam tangki semprot. Lakukan penyemprotan pada tanaman dengan interval aplikasi setiap 6 hari sekali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya