Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pos Indonesia Distribusikan Bantuan Telur dan Daging Unggas untuk Cegah Stunting

Kompas.com - 06/06/2023, 11:42 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pos Indonesia (Persero) mendistribusikan bantuan pangan telur dan daging unggas bagi keluarga risiko stunting (KRS) di Provinsi Jawa Tengah. Pendistribusian bantuan ini telah mencapai 100 persen.

Hal ini menjadikan Jawa Tengah sebagai wilayah pertama yang telah menyelesaikan penyaluran bantuan pangan pengentasan stunting dari tujuh provinsi yang disasar.

Adapun wilayah dengan angka realisasi penyaluran lebih dari 98 persen lainnya ialah Jawa Barat, Banten, dan Jawa Timur.

Baca juga: Olahan Jagung: Bisa Jadi Pemanis hingga Pakan Ternak

Ilustrasi stuntingGenerated by DALL.E AI Ilustrasi stunting

Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Siti Choiriana menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat sehingga proses penyaluran bantuan pangan bagi pengentasan stunting ini dapat berjalan dengan baik.

“Saya mewakili Pos Indonesia berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyaluran bantuan ini. Proses pendistribusian bantuan pangan telur dan daging unggas tahap 1 hampir mencapai titik akhir, yakni pada angka 88,2 persen," kata Siti dalam siaran pers, Selasa (6/6/2023).

Menurut Siti, masyarakat Jawa Tengah turut berbangga karena wilayahnya menjadi provinsi pertama yang sukses dalam menyelesaikan penyaluran bantuan ke 322.496 KRS.

Untuk mendorong penyelesaian program bantuan ini, Pos Indonesia terus mengerahkan seluruh armada dan sumber daya manusia dalam menuntaskan bantuan pangan ini. Terhitung, 15.315 personel dan 6.410 armada telah diterjunkan demi tercapainya bantuan kepada seluruh KRS di tujuh provinsi sesuai jadwal.

Baca juga: Cara Budidaya Jewawut, Sumber Pangan Alternatif Penuh Gizi

Tidak ada kendala berarti dalam proses pembagian bantuan tersebut. Hal ini berkat sinergitas antara Pos Indonesia, ID Food, dan Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Pos Indonesia dalam setiap penyaluran bantuan menggunakan teknologi sehingga Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang direkam akan jauh lebih akurat.

“Kerja sama tim yang baik antara Pos Indonesia, ID Food, dan Badan Pangan Nasional, digitalisasi, seperti real-time dashboard monitoring yang kami terapkan turut membantu dalam menuntaskan beberapa kendala sehingga bantuan dapat tersalurkan sesuai jadwal dan tepat sasaran, by name by address,” jelas Siti.

Ana menambahkan, Pos Indonesia sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang jasa kurir dan logistik berkomitmen untuk terus melakukan penyesuaian teknologi dalam membantu penyaluran bantuan sosial pemerintah.

Baca juga: Jenis Beras Analog yang Bisa Menjadi Diversifikasi Pangan

Di antaranya adalah dengan meningkatkan penggunaan teknologi digital, seperti QRIS Pospay bagi KPM yang memiliki smartphone.

Selanjutnya, Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Pangan Nasional, Rachmi Widiriani menuturkan, program bantuan pangan yang digagas oleh pemerintah ini sebagai bentuk penanggulangan kekurangan dan krisis pangan serta stunting yang terjadi di Indonesia.

“Pemberian masing-masing 10 butir telur dan 1 kilogram daging ayam kepada Keluarga Risiko Stunting diharapkan dapat memenuhi kebutuhan makanan dengan gizi berimbang. Dengan demikian, pencegahan akan kasus stunting di Indonesia tertanggulangi,” sebut Rachmi.

Sebagai informasi, Pos Indonesia bersinergi dengan ID Food diamanahi oleh pemerintah dalam menyalurkan Program Bantuan Pangan Telur dan Daging Unggas yang bertujuan untuk menanggulangi kekurangan dan krisis pangan, kemiskinan, stunting, gizi buruk, serta mengendalikan dampak inflasi dalam negeri.

Baca juga: Peran Program MAKMUR dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional

Adapun waktu pelaksanaan program ini berlangsung selama tiga bulan, yakni April, Mei, dan Juni 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global

Membawa Gambir ke Pasar Global

Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau