JAKARTA, KOMPAS.com - Mangga alpukat adalah jenis mangga yang banyak digemari masyarakat karena keunikannya. Buah ini disebut mangga alpukat karena bijinya bisa terlepas layaknya buah alpukat.
Dilansir laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (9/6/2023), mangga alpukat dapat diperbanyak melalui dua cara, yaitu generatif dan vegetatif.
Perbanyakan generatif dapat dilakukan melalui biji. Sementara itu, perbanyakan vegetatif dengan cara cangkok, okulasi, dan sambung.
Baca juga: Cara Memaksa Mangga Berbuah di Luar Musim
Berikut beberapa cara memperbanyak bibit mangga alpukat.
Perbanyakan secara generatif termasuk cara yang paling mudah dan murah. Keuntungan perbanyakan secara generatif adalah dapat memperoleh varietas baru yang baik serta pertumbuhan tanamannya kuat atau lebih panjang umurnya.
Cara pengerjaannya pun mudah. Adapun kekurangannya adalah bibit dari perbanyakan dengan biji belum bisa dipastikan menghasilkan buah yang sifatnya sama dengan induknya.
Terjadinya penyerbukan dari varietas lain yang tidak diinginkan membuat sifat buah yang muncul bisa beraneka ragam. Selain, itu bibit perbanyakan biji memerlukan waktu lama berbuah, yaitu sekitar 4 sampai 8 tahun setelah tanam.
Baca juga: Jangan Dibuang, Begini Cara Menanam Biji Mangga
Biasanya bibit hasil perbanyakan dengan biji digunakan sebagai batang bawah pada bibit sambung pucuk dan bibit okulasi.
Kelebihan bibit ini memiliki akar tunjang yang panjang dan kokoh sehingga mampu menopang tanaman agar tidak mudah roboh.
Perbanyakan secara vegetatif merupakan teknik menghasilkan tanaman yang baru yang bersifat sama dengan induknya. Perbanyakan vegetatif dapat dilakukan dengan cara cangkok, okulasi dan sambung.
Kelebihannya, tanaman memliki sifat baik yang sama dengan induknya, cepat berbunga dan berbuah.
Baca juga: Cara Memperbanyak Pohon Mangga dengan Cangkok
Meski pohonya masih pendek dapat tumbuh baik di tempat yang permukaan air tanahnya dangkal. Hal itu karena perakaran bibit ini dangkal dan tidak berakar tunggang.
Sementara itu, kelemahan bibit hasil perbanyakan generatif antara lain memiliki sifat-sifat jelek induknya juga akan diturunkan rawan roboh karena perakarannya tidak dalam, pada saat muim kemarau panjang tidak tahan kekurangan air.
Cangkok adalah salah satu teknik perbanyakan vegetatif yang dapat dilakukan pada mangga alpukat. Selain bentuk percabangannya yang baik, bibit hasil cangkok juga cepat berbuah.
Biasanya bibit hasil perbanyakan dengan cara cangkok ini dipakai untuk tanaman buah dalam pot.
Baca juga: Cara Menghilangkan Kutu Putih Pada Mangga dengan Mudah
Pencangkokan dapat dilakukan pada musim hujan. Tujuannya agar tidak perlu penyiraman setiap hari.
Bila pencangkokan dilakukan pada musim kemarau, penyiraman sebaiknya setiap hari agar media perakarannya tidak kering.
Mangga alpukat dapat diperbanyak dengan cara okulasi.
Okulasi adalah teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengambil mata tunas dari cabang pohon induk yang sehat dan sudah pernah berbuah beberapa kali, lalu ditempelkan pada batang bawah hasil semaian.
Baca juga: Ciri Mangga Terserang Patogen Penyebab Penyakit
Perbanyakan dengan cara okulasi lebih mudah dan murah, karena cabang yang mempunyai beberapa mata dapat dipakai untuk menempel empat batang pokok atau lebih.
Waktu tepat untuk mengokulasi ketika aliran getah lancar dan cukup air. Oleh karena itu, okulasi sebaiknya dilakukan pada permulaan dan akhir musim hujan.
Teknik sambung merupakan teknik memperbanyak tanaman dengan cara menyelipkan batang atas ke dalam celah batang bawah.
Hasil bibit adalah bibit kombinasi antara batang bawah asal biji (generatif) dengan batang atas asal pucuk (vegetatif) yang disambungkan.
Baca juga: Kenali Ciri Mangga Terserang Hama Tanaman
Pertumbuhan bibit hasil perbanyakan sambung pucuk lebih cepat dibandingkan dengan bibit hasil okulasi dan masa berbuahnya pun lebih cepat. Bibit sambung sebaiknya diletakkan ditempat teduh, seprti dibawah pohon.
Apabila tunas sudah tumbuh dan daun sudah mekar, kantong plastik sudah dapat dibuka. Apabila daun yang baru tumbuh sudah tua, bibt siap diletakkan dibawah sinar matahari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.