Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membuat Pestisida Nabati dari Biji Sirsak

Kompas.com - 12/06/2023, 21:28 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sirsak merupakan buah yang banyak disukai. Buah ini memiliki rasa yang enak dan kaya vitamin.

Tak hanya buahnya yang rasanya enak, biji buah tersebut juga memiliki manfaat. Salah satu manfaat biji sirsak yaitu sebagai pestisida nabati.

Menurut penjelasan di Direktorat Jenderal Perkebunan, biji sirsak diketahui mengandung senyawa aktif seperti annomuricin, annonacin, anomurine, atherospermine, caclourine, cohiba, panatella, xylomaticon, reticuline, sabadel, dan solamin.

Senyawa ini yang berperan sebagai bahan penolak, racun kontak, dan racun perut serangga. Terdapat beberapa kelebihan pestisida dari biji sirsak, seperti berikut;

Baca juga: Cara Mengendalikan Ulat Pisang dengan Pestisida Nabati Daun Sirsak

  • Mudah terurai.
  • Daya toksisitasnya rendah terhadap hewan dan relatif aman untuk manusia maupun lingkungan.
  • Spektrum pengendaliannya luas.
  • Tidak merusak tanaman
  • Murah, bahan mudah didapat, dan pertani bisa membuatnya sendiri di rumah.

Tanaman sirsakPixabay/najibzamri Tanaman sirsak

Cara membuat pestisida nabati dari biji sirsak

Secara umum, pembuatan pestisida dari biji sirsak bisa menggunakan dua jenis pelarut yakni metanol dan air. Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Pembuatan pestisida biji sirsak dengan pelarut metanol

Sebanyak 25 gram biji sirsak ditumbuk kemudian diekstrak menggunakan pelarut metanol sebanyak 100 ml selama 15 menit. Ekstraksi dilakukan menggunakan blender.

Baca juga: Mudah, Cara Membuat Pestisida Nabati dari Daun Gamal

Hasil ekstraksi kemudian disentrifugasi selama 20 menit dengan kecepatan 3000 rpm. Lalu, uapkan menggunakan freezer dryer sampai volumenya kurang lebih 1 ml.

Larutan tersebut kemudian diencerkan menggunakan akuades menjadi konsentrasi 5 persen dan larutan sudah siap digunakan.

2. Pembuatan pestisida biji sirsak dengan pelarut air

Biji sirsak sebanyak 100 gram ditumbuk dan diekstrak menggunakan pelarut air dengan perbandingan 1:3. Ekstraksi dilakukan menggunakan blender selama 15 menit.

Hasil ekstraksi dibiarkan selama 24 jam. Lalu, disaring dengan kain halus dan larutan siap diaplikasikan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Varietas Tanaman
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi
Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia
Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa
Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau