JAKARTA, KOMPAS.com - Ganyong merupakan tanaman umbi yang dapat diolah menjadi pangan pangan alternatif. Hal tersebut dikarenakan gayong memiliki kandungan karbohidrat yang mengenyangkan.
Di Indonesia terdapat dua jenis ganyong yakni ganyong merah dan putih. Keduanya bisa ditanam dengan mudah.
Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Selasa (13/6/2023), berikut ini caa menanam ganyong dan perawatannya agar produktivitasnya maksimal.
Baca juga: 4 Tahap Budidaya Ganyong agar Panennya Melimpah
Tanaman ganyong bisa diperbanyak menggunakan biji dan umbi. Umumnya, dilakukan menggunakan umbi yang ukurannya sedang dengan jumlah tunas 1 sampai 2.
Tanah yang hendak ditanami perlu digemburkan terlebih dahulu. Kemudian, buat bedengan berukuran lebar 120 cm dan panjang sesuai kondisi lahan. Jangan lupa membuat parit untuk aliran air.
Waktu penanaman ganyong sebaiknya dilakukan di awal musim hujan. Jarak tanamnya cukup 90 x 90 cm.
Cara menanam ganyong cukup dengan meletakkan bibit pada lubang tanam dengan kedalaman 12,5 hingga 15 cm. Lalu, tutup lubang tanam dengan tanah.
Baca juga: Tahapan Budidaya Gembili, Bisa Ditanam di Pekarangan Rumah
Tahapan budidaya gayong selanjutnya yaitu melakukan pemeliharaan tanaman. Kegiatan perawatan melalui; penyiangan, pembumbunan, dan pemupukan.
Penyiangan dilakukan untuk membersihkan gulma atau rumput liar yang sering tumbuh di sekitar bedengan tanam. Bersama dengan penyiangan, lakukan juga pembumbunan untuk menggemburkan tanah dan menutup akar maupun umbi yang muncul ke permukaan tanah.
Perawatan lainnya yang perlu dilakukan yaitu pemupukan. Jenis pupuk yang diberikan yaitu pupuk kandang atau kompos.
Tanaman ganyong bisa dipanen saat berumur 6 hingga 8 bulan. Ciri-ciri ganyong yang siap panen yaitu batang dan daunnya mulai menguning.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.