JAKARTA, KOMPAS.com - Cabai merupakan salah satu sayuran buah yang nilai ekonomisnya tinggi. Sayangnya, sayuran ini memiliki sifat mudah rusak.
Oleh karena itu, kualitas cabai perlu dijaga dengan maksimal agar nilai jualnya tidak berkurang. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu melakukan panen dan pasca-panen cabai dengan baik.
Pemanenan yang benar dan tindakan pasca panen yang tepat akan membuat cabai lebih tahan lama dan nilai jualnya terjaga. Melansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Rabu (14/6/2023), berikut ini tips menjaga kualitas cabai merah dengan mudah.
Baca juga: Tips Penanganan Pasca-panen Cabai agar Tidak Mudah Rusak
Cara pertama yang bisa dilakukan untuk menjaga kualitas cabai merah yaitu dengan melakukan panen tepat waktu. Masa panen cabai sangat dipengaruhi oleh varietas, lokasi tanam, hingga pemberian pupuk.
Penanaman di tempat yang sama, namun varietasnya beda akan membuat masa panennya berbeda. Selisih masa panen cabai di lahan dataran rendah dan tinggi sekitar 10 hari.
Sementara itu, pemberian pupuk yang terlalu banyak akan membuat panen tertunda. Sebaliknya, saat pupuk P terlalu banyak diberikan, maka panen cabai bisa menjadi lebih cepat.
Pemupukan tidak berimbang akan merugikan budidaya cabai. Untuk kebutuhan industri, panen cabai hibrida biasanya dilakukan 5 sampai 7 hari sekali dengan masa panen sekitar 2 hingga bulan setelah panen pertama.
Baca juga: Tips Menanam Cabai Bebas Hama dan Penyakit
Cabai yang siap dipanen umumnya memiliki buah yang matang hingga 90 persen. Buah cabai yang sudah siap panen juga memiliki warna merah dan tidak tidak ada blang hitam.
Cara panen cabai juga sangat mempengaruhi kualitas cabai yang dihasilkan. Cara panen cabai yang benar yaitu dengan memetik buah cabai yang sudah matang lengkap dengan tangkainya.
Selain memetik langsung menggunakan tangan, cabai juga bisa dipanen menggunakan pisau atau gunting. Setelah dipanen, simpan cabai pada keranjang yang bersih.
Tips menjaga kualitas cabai merah selanjutnya yaitu dengan melakukan sortasi dan grading. Kegiatan ini bertujuan untuk memisahkan buah cabai berdasarkan kualitasnya.
Cabai yang rusak, busuk, patah, belum matang sempurna, atau terserang hama maupun penyakit segera dipisahkan ke tempat lan. Sementara itu, cabai yang sehat dan kualitasnya baik segera dicuci lalu dikeringanginkan.
Baca juga: Tips Aplikasi Pupuk Tunggal ZA ke Tanaman Cabai
Salah satu penyebab cabai rusak yaitu karena pengemasan yang kurang baik. Pengemasan harus melindungi cabai dari kerusakan fisik, fisiologis, maupun kimiawi.
Bahan kemasan juga perlu diperhatikan dengan benar. Gunakanlah bahan kemasan yang aman, kuat, dan memiliki sirkulasi udara yang baik.
Selama proses pengangkutan, biasanya cabai akan mengalami susut bobot akibat paparan sinar matahari. Maka dari itu, disarankan untuk menggunakan alat angkut yang tertutup seperti container. Tujuannya agar kesegaran dan berat cabai tetap terjaga hingga ke tangan konsumen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya