Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membuat Media Tanam untuk Tanaman Buah Dalam Pot

Kompas.com - 23 Juni 2023, 12:29 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Media tanam adalah salah satu aspek penting yang menentukan keberhasilan budidaya tanaman buah dalam pot. Umumnya media tanam untuk tanaman buah dalam pot jumlahnya dibatasi oleh volume pot, sehingga komposisi yang tepat akan membuat perakaran dapat berkembang dengan baik untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (23/6/2023), apapun jenis tanah mineral yang ada di sekitar Anda bisa digunakan sebagai bagian dari media tanam.

Namun, perlu diingat bahwa tanah yang akan digunakan adalah tanah murni, bukan tanah campuran bekas bongkaran bangunan, tanah yang tercemar limbah beracun, tanah dengan kadar garam tinggi, dan sebagainya.

Baca juga: 5 Jenis Media Tanam Anorganik yang Sering Digunakan

Ilustrasi menanam pepaya di pot. SHUTTERSTOCK/AIMPOL BURANET Ilustrasi menanam pepaya di pot.

Idealnya, tanah disaring dengan menggunakan ayakan berdiameter 0,5 cm (strimin) untuk mendapatkan butiran tanah yang homogen dan bebas dari campuran batu, kerikil, maupun partikel bukan tanah lainnya.

Berikut cara membuat media tanam untuk tanaman buah dalam pot.

Pertama, jika tanah yang digunakan tergolong tanah berat dengan kandungan fraksi lempung yang tinggi sehingga bersifat sangat liat, maka anjuran komposisi media tanamnya adalah 1 bagian tanah dicampur dengan 1 bagian pupuk kandang dan 3 bagian sekam segar atau sekam bakar atau kombinasi sekam segar dan sekam bakar.

Jangan sekali-kali menggunakan abu sekam untuk campuran media tanam karena dalam kondisi jenuh air, kombinasi tanah berat dengan abu sekam akan menghasilkan efek seperti lumpur yang justru mengganggu drainase air dan aerasi dalam media tanam.

Baca juga: Syarat dan Cara Membuat Media Tanam untuk Mengisi Polybag

Tanah jenis ini tergolong tanah yang miskin pori, baik pori makro maupun pori mikro, dan karena kandungan fraksi lempungnya yang tinggi, maka kemampuan ikat airnya sangat tinggi.

Ilustrasi media tanam dari sekam bakarShutterstock/jamaludinyusuppp Ilustrasi media tanam dari sekam bakar

Dengan kata lain, tanah mampu menyimpan air dengan sangat baik dengan drainase yang buruk.

Dalam kondisi seperti ini, pertumbuhan akar akan terhambat akibat adanya penggenangan air dalam tanah.

Penambahan pupuk organik bertujuan untuk memperbaiki struktur tanah agar tanah menjadi lebih remah (crumb) dan akar bisa tumbuh dengan leluasa.

Baca juga: Cara Membuat Media Tanam Organik untuk Sayuran di Polybag

Sementara itu, penambahan sekam padi bertujuan untuk memperbaiki porositas tanah, menambah jumlah pori makro untuk meneruskan kelebihan air dalam tanah serta menambah jumlah pori mikro untuk menyimpan oksigen.

Ilustrasi menanam strawberry di pot. Ilustrasi menanam strawberry di pot.

Tanah-tanah sedang dengan komposisi fraksi lempung, debu, dan pasir yang seimbang, umumnya relatif ideal dijadikan media tanam tanaman buah dalam pot.

Namun, tanah tetap perlu dimodifikasi agar menjadi lebih ideal untuk digunakan sebagai media tanam dalam jumlah yang terbatas dalam pot agar ideal untuk pertumbuhan akar di bagian bawah serta manifestasi pertumbuhan tanaman yang sehat di bagian atas.

Campurkan merata 1 bagian tanah sedang, dengan setengah hingga 1 bagian pupuk kandang, dan 1 atau 2 bagian sekam. Sesuaikan dengan kebutuhan tanaman yang berbeda antar tanaman yang satu dengan tanaman lainnya.

Baca juga: 8 Media Tanam Organik yang Mudah Didapatkan

Ilustrasi media tanam organik dari komposSHUTTERSTOCK/ASHLEY-BELLE BURNS Ilustrasi media tanam organik dari kompos

Sementara itu, tanah dengan fraksi pasir yang dominan, digolongkan sebagai tanah ringan karena mudah diolah, baik dalam keadaan basah apalagi dalam keadaan kering.

Tanah jenis ini umumnya terdapat di daerah di sekitar gunung berapi yang masih aktif, biasanya miskin akan kandungan bahan organik.

Selain itu, strukturnya sangat remah cenderung rapuh, komposisi pori makro yang sangat tinggi dibanding jumlah pori mikronya, sangat mudah meneruskan kelebihan air, dan miskin kandungan unsur hara nitrogen.

Oleh karena itu, jika dibuat sebagai media tanam untuk tanaman buah dalam pot, tanah jenis ini harus diperbaiki sifat-sifat fisikanya, sifat kimianya dan sifat biologinya.

Baca juga: Cara Membuat Sekam Padi Bakar, Bisa Menjadi Media Tanam

Caranya, campurkan 1 bagian tanah dengan 2 bagian pupuk kandang, dan 1 bagian sekam, atau tergantung kebutuhan dilihat dari sumber tanahnya, apakah tanah diperoleh dari daerah yang tergolong subur atau kurang subur.

Penambahan bahan organik seperti pupuk kandang sekaligus akan memperbaiki sifat fisika tanah, sifat kimia, serta memperbaiki sifat biologinya.

Ciri-ciri media tanam yang baik

Ciri utama media tanam yang baik adalah tidak gampang memadat meski telah digunakan dalam kurun waktu cukup lama. Media tanam seperti ini hanya dapat diperoleh dengan cara memodifikasi media tanam dengan bahan-bahan yang tersedia di sekitar kita dan mudah untuk mendapatkannya.

Jika ragu dalam membuat media tanam, khususnya kualitas fisiknya, ambil segenggam media tanam yang telah dibuat dan dalam keadaan lembap, lalu kepal dengan kuat dalam genggaman tangan.

Baca juga: 6 Media Tanam Terarium yang Mudah Didapat

Jika saat genggaman tangan dibuka dan gumpalan media tanam pecah, itu berarti komposisi media tanam telah ideal secara fisik.

ilustrasi media tanamFREEPIK/RAWPIXEL.COM ilustrasi media tanam

Namun jika saat genggaman tangan dibuka dan media tanam berada dalam kondisi menggumpal, berarti diperlukan penambahan sekam segar atau sekam basah dalam jumlah secukupnya, agar komposisi ideal media tanam dapat terbentuk sebagaimana telah dicontohkan sebelumnya.

Penggunaan media tanam untuk tanaman buah dalam pot dengan komposisi yang ideal akan sangat menunjang pertumbuhan akar menjadi lebih optimal, akar dapat tumbuh dengan leluasa karena mendapatkan pasokan oksigen dan air dalam jumlah memadai.

Dalam kondisi pertumbuhan optimal tersebut, akar dapat menjalankan fungsinya untuk menyerap air dan unsur hara yang diperlukan dari dalam media tanam untuk disinergikan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Varietas Tanaman
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau