Tiang rambatan tanaman buah naga bisa dibuat dari beton dengan ukuran 10 hingga 12 cm dengan panjang 2 meter. Tiang ditancapkan sedalam 50 cm dan di atas permukaan 150 cm.
Tiang rambatan ditanam tepat di tengah-tengah lubung yang telah dibuat sesuai dengan jarak tanam yang diinginkan.
Baca juga: 6 Cara Merawat Buah Naga Putih yang Penting untuk Dilakukan
Kemudian, lubang tanam diuruk menggunakan campuran tanah, pasir dan pupuk kandang sebanyak 20 sampai 30 kg pupuk kandang per tiang rambatan. Pupuk kandang yang digunakan sebaiknya pupuk kandang yang sudah lama atau kering atau sudah difermentasi.
Area penanaman bibit buah naga di sekitar tiang dibuat gundukan setinggi 10 sampai 15 cm.
Bagian ujung atas tiang rambatan berupa lingkaran yang juga dibuat dari beton atau ban bekas sebagai penopang atau penahan cabang produktif buah naga.
Tanaman buah naga bisa diperbanyak dengan stek (cara vegetatif) maupun dengan biji (cara generatif). Namun, umumnya bibit yang digunakan dalam bentuk stek.
Baca juga: 6 Langkah Budidaya Buah Naga di Sawah agar Hasil Panennya Melimpah
Bibitu tanaman buah naga yang dibutuhkan berupa stek dengan panjang 25 sampai 30 cm yang disemai menggunakan polybag. Media semai untuk stek buah naga berupa campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1.