Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panen dan Pasca-panen Jamur Merang agar Kualitasnya Terjaga

Kompas.com - 09/07/2023, 12:00 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur yang bisa dikonsumsi. Jamur ini memiliki nilai ekonomis tinggi karena permintaannya terus meningkat.

Namun, harga jual jamur merang sangat ditentukan oleh kualitasnya. Semakin bagus kualitas jamur yang dipanen, semakin mahal harga jualnya.

Oleh sebab itu, panen dan pasca-panen jamur merang harus dilakukan dengan benar agar kualitasnya tetap terjaga sampai ke tangan konsumen. Mengutip dari buku Teknologi Budidaya dan Penanganan Pascapanen Jamur Merang, Volvariella volvacea, berikut ini cara panen dan pasca-panen jamur merang yang benar.

Baca juga: Tips Budidaya Jamur Merang agar Hasil Panennya Melimpah

Cara panen jamur merang

Tanaman jamur merang mulai memasuki stadia kancing atau kuncup saat berumur 8 hingga 12 setelah bibit ditebar. Di waktu tersebut, jamur merang juga sudah bisa dipanen.

Ilustrasi jamur merangPixabay/spiagol56 Ilustrasi jamur merang

Pemanenan bisa dilakukan pada pagi dan sore hari untuk menghindari terjadinya jamur merang mekar. Hal tersebut dikarenakan jamur merang yang sudah mekar tidak laku dijual dan mudah busuk.

Panen jamur merang dilakukan dengan cara mencabut seluruh bagian tubuh buah dibagian bawah yang menempel pada substrat. Tubuh buah bagian bawah tidak boleh tersisa pada substrat karena akan menyebabkan kontaminasi, sehingga tubuh buah yang tumbuh berikutnya akan busuk.

Pasca-panen jamur merang

Setelah dipanen, jamur merang akan memasuki tahapan pasca-panen mulai dari sortasi dan grading, pengemasan, pengangkutan, dan pemasaran. Berikut penjelasan selengkapnya.

Baca juga: Cara Budidaya Jamur Merang, Nilai Ekonominya Tinggi

 

1. Sortasi dan grading

Setelah dipanen, jamur merang perlu dipilah untuk memisahkan jamur yang sehat dengan jamur yang rusak. Kemudian, lakukan grading untuk mengelompokkan hasil panen sesuai dengan kriterianya.

Jamur merang setidaknya dikelompokkan menjadi tiga kelas dengan kriteria seperti berikut:

  • Kelas mutu 1: jamur merang dengan diameter 2,5 cm, tudung utuh, dan belum mekar.
  • Kelas mutu 2: diameter 1,5 sampai 2 cm, tudungnya utuh, dan belum mekar.
  • Kelas mutu 3: jamur berdiameter kurang dari 1,5 cm, tudung utuh, dan belum mekar.

2. Pengemasan, pengangkutan, dan pemasaran

Pengemasan berguna untuk melindungi jamur dari kerusakan mekanis maupun biologi, serta meningkatkan daya tarik konsumen. Jamur merang bisa menggunakan kantong plastik, peti plastik/kayu, karton, atau keranjang.

Baca juga: 4 Tahapan Budidaya Jamur Merang, Bisa Dilakukan di Rumah

Setelah itu, jamur merang perlu diangkut ke pusat pemasaran menggunakan alat pengangkutan. Kegiatan ini dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak kualitas jamur merang.

Terakhir, pasarkan jamur merang ke konsumen melalui pasar tradisional, supermarket, maupun cara pemasaran lain.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Varietas Tanaman
7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

Varietas Tanaman
Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Varietas Tanaman
Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Varietas Tanaman
Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Varietas Tanaman
Siasat 'Menabung' Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Siasat "Menabung" Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Tips
Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Perawatan
Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Varietas Tanaman
Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Perawatan
Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Perawatan
Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Perawatan
Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Varietas Tanaman
Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Perawatan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau