Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Budidaya Jamur Merang, Nilai Ekonominya Tinggi

Kompas.com - 13/10/2022, 23:14 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jamur merang adalah salah satu jenis jamur yang banyak dikonsumsi masyarakat. Akan tetapi, jamur merang masih dibudidayakan dalam skala kecil oleh petani.

Padahal, jamur merang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (13/10/2022), budidaya jamur merang memiliki peluang keuntungan yang cukup besar.

Selain itu, budidaya jamur merang juga memiliki nilai ekonomi lebih tinggi jika dibandingkan dengan jamur pangan lainnya. Pun permintaan pasar akan jamur merang terus meningkat.

Baca juga: Faktor-faktor yang Menyebabkan Kegagalan Budidaya Jamur Tiram

Ilustrasi jamur merang. SHUTTERSTOCK/Ika Hilal Ilustrasi jamur merang.

Di samping itu, teknik budidaya jamur merang cukup mudah, bahan baku tersedia melimpah, waktu panen singkat dan limbah media tanamnya dapat dimanfaatkan sebagai kompos atau pupuk organik.

Usaha budidaya jamur merang dapat menimbulkan dampak positif secara sosial karena menyerap tenaga kerja, menggeliatkan ekonomi masyarakat dan mengurangi pengangguran.

Adapun dari aspek lingkungan, usaha budidaya jamur merang memiliki manfaat antara lain sebagai berikut.

  • Dapat memanfaatkan limbah pertanian atau jerami, sehingga mengurangi pencemaran lingkungan
  • Memberikan ketersediaan pupuk organik untuk dimanfaatkan sebagai pupuk alternatif unggulan masa depan

Baca juga: Kenali, 4 Faktor yang Pengaruhi Pertumbuhan Jamur Tiram

  • Meningkatkan produktivitas penggunaan lahan
  • Menciptakan pertanian yang terintegrasi
  • Tidak menghasilkan alias bebas limbah

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Dari Berburu ke Petani Gaharu
Dari Berburu ke Petani Gaharu
Varietas Tanaman
Barus: Rempah Nusantara yang Terlupakan
Barus: Rempah Nusantara yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Kisah Narji Jadi Petani, Ini Komoditas yang Ditanam dan Pemasarannya
Kisah Narji Jadi Petani, Ini Komoditas yang Ditanam dan Pemasarannya
Tips
Kedaulatan Pangan di Tanah Rapuh: Janji Agraria yang Belum Tercapai
Kedaulatan Pangan di Tanah Rapuh: Janji Agraria yang Belum Tercapai
Tips
Hari Tani Nasional: Petani Masih Jadi Tamu di Tanahnya Sendiri
Hari Tani Nasional: Petani Masih Jadi Tamu di Tanahnya Sendiri
Tips
Dilema Industri Kakao Indonesia: Kualitas dan Importasi
Dilema Industri Kakao Indonesia: Kualitas dan Importasi
Varietas Tanaman
Menakar Potensi Ekspor Lada Putih Muntok
Menakar Potensi Ekspor Lada Putih Muntok
Varietas Tanaman
Gula Kelapa Banyumas: Warisan, Rasa, dan Asa
Gula Kelapa Banyumas: Warisan, Rasa, dan Asa
Varietas Tanaman
Transformasi Perkebunan yang Inkusif
Transformasi Perkebunan yang Inkusif
Varietas Tanaman
Mungkinkah Indonesia Jadi Pusat Kopi Global?
Mungkinkah Indonesia Jadi Pusat Kopi Global?
Varietas Tanaman
Bisnis Domestik dan Ekspor Kacang Mete
Bisnis Domestik dan Ekspor Kacang Mete
Varietas Tanaman
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Varietas Tanaman
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Varietas Tanaman
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Varietas Tanaman
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau