Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membuat Pestisida Nabati dari Akar Tuba dengan Mudah

Kompas.com - 11/07/2023, 12:25 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanaman tuba adalah jenis tanaman perdu yang bisa memanjat hingga tingginya mencapai 10 cm. Batangnya berkayu, bercabang monopodial, berwarna muda saat muda dan menjadi coklat kekuningan saat tua.

Dahulu, tanaman ini dikenal sebagai racun untuk menangkap ikan di sungai. Tapi ternyata, tanaman tuba juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan pestisida nabati.

Bagian tanaman tuba yang bisa dimanfaatkan sebagai pestisida yaitu akarnya. Menurut penjelasan di Cybext Kementerian Pertanian, tanaman tuba mengandung senyawa aktif berupa rotenon.

Baca juga: Cara Membuat Pestisida untuk Ulat Grayak pada Tanaman Jagung

Kandungan ini paling tinggi ada di akarnya yakni sekitar 0,3 hingga 12 persen. Rotenon adalah racun perut dan kontak, namun tidak bersifat sistemik.

Ilustrasi pestisidaSHUTTERSTOCK/VERVERIDIS VASILIS Ilustrasi pestisida

Rotenon cukup aman bagi manusia, namun cukup mematikan untuk hama. Senyawa aktif ini akan larut dalam pelarut organik orlat, bekerja lambat, dan membutuhkan beberapa hari untuk membunuh serangga.

Selain rotenon, senyawa aktif lainnya yang ada pada akar tuba yaitu deguelin, elliptone, dan toxicarol.

Cara membuat pestisida nabati dari akar tuba

Senyawa aktif dalam akar tuba diketahui bisa membantu mengendalikan hama tanaman. Cara pembuatan pestisida ini juga tidak sulit.

Akar yang akan digunakan untuk pestisida perlu dibersihkan terlebih dahulu. Kemudian, ditumbuk sampai halus dan dicampurkan dengan air. Setelah itu, pestisida sudah bisa diaplikasikan.

Baca juga: Cara Membuat Pestisida Nabati untuk Padi, Bisa Mengendalikan Wereng

Selain ditumbuk, akar tuba juga bisa diiris tipis kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari langsung. Selanjutnya, akar tuba kering digiling hingga menjadi tepung.

Tepung dari akar tuba dengan konsentrasi 1 sampai 5 persen sangat efektif untuk mengendalikan hama gudang pada biji-bijian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global

Membawa Gambir ke Pasar Global

Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau