Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Stek Batang Sukun dengan Mudah dan Benar

Kompas.com, 12 Juli 2023, 11:26 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sukun termasuk tanaman buah-buahan yang berumur panjang. Tanaman ini bisa berproduksi terus menerus hingga puluhan tahun.

Tanaman sukun bisa diperbanyak dengan stek batang. Dikutip dari Repositori Kementerian Pertanian, Rabu (12/7/2023), tingkat keberhasilan perbanyakan stek batang lebih tinggi dibandingkan perbanyakan dengan cara perundukan.

Adapun cara stek batang sukun dengan benar agar hasilnya bibit berkualitas, seperti berikut.

1. Siapkan bahan tanaman

Bahan tanaman yang dibutuhkan yaitu benih sukun dari stek akar yang berumur kurang lebih 12 bulan setelah perbanyakan. Pastikan bahan tanaman ini dalam kondisi baik dan tidak terserang hama maupun penyakit.

Baca juga: Tahapan Budidaya Sukun agar Berbuah Besar

2. Pemotongan batang sukun

Batang sukun yang berasal dari benih perlu dipotong dengan ukuran sekitar 1 meter. Kemudian potong-potong kembali berukuran kurang lebih 10 cm.

Ilustrasi pohon sukun, tanaman sukun, daun sukun. SHUTTERSTOCK/OKIMO Ilustrasi pohon sukun, tanaman sukun, daun sukun.

3. Aplikasi zat pengatur tumbuh (ZPT)

Pangkal batang stek yang sudah dipotong kemudian dicelupkan dalam zat pengatur tumbuh. Jenis ZPT yang bisa digunakan yaitu larutan bawang merah atau air kelapa.

Air kelapa diambil dari buah kelapa yang masih muda. Sedangkan ZPT dari bawang merah diperoleh dengan cara menghaluskan bawang merah dan campurkan dengan air menggunakan perbandingan 1:1.

Setelah dicelupkan ke dalam ZPT, batang stek dicelupkan kembali ke dalam ZPT yang mengandung hormon auksin dan sitokinin. Tujuannya agar akar tanaman lebih cepat tumbuh.

Baca juga: Cara Stek Rambutan dengan Mudah dan Cepat Tumbuh

4. Penanaman batang stek

Batang stek yang sudah dicelupkan ke ZPT kemudian ditanam dalam polybag berisi media tanam. Jenis media tanam yang digunakan yaitu tanah top soil.

5. Penyungkupan

Stek sukun yang sudah ditanam kemudian diberi sungkup dari plastik putih. Lalu, pasang naungan dari paranet dengan persentase naungan 70 persen.

Lalu, lakukan perawatan secara rutin sampai stek batang tumbuh menjadi bibit yang siap dipindahkan ke lahan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Waktunya Jujur: Petani Butuh Fakta, Bukan Ilusi Statistik
Waktunya Jujur: Petani Butuh Fakta, Bukan Ilusi Statistik
Tips
Jangan Korbankan Teh: Investasi Hijau untuk Masa Depan
Jangan Korbankan Teh: Investasi Hijau untuk Masa Depan
Varietas Tanaman
Mengungkap Potensi Kedawung yang Terabaikan
Mengungkap Potensi Kedawung yang Terabaikan
Varietas Tanaman
Briket Arang Kelapa: Limbah Jadi Komoditas Ekspor
Briket Arang Kelapa: Limbah Jadi Komoditas Ekspor
Varietas Tanaman
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Varietas Tanaman
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau