Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudah, Begini Cara Menanam Singkong dengan Stek Batang

Kompas.com - 11/03/2023, 14:00 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Singkong atau ubi kayu merupakan salah satu tanaman pangan yang penting bagi masyarakat Indonesia. Selain memiliki nilai gizi yang tinggi, tanaman ini juga tahan terhadap kondisi lingkungan yang ekstrim seperti tanah kering dan berpasir.

Oleh karena itu, budidaya singkong bisa menjadi pilihan bagi petani, terutama yang memiliki lahan kering dan jauh dari sumber air. Singkong yang ditanam biasanya berasal dari stek batang.

Stek batang berasal dari cabang atau bagian batang tanaman singkong yang dipotong-potong dengan ukuran 20 hingga 25 cm. Keuntungan dari metode ini yaitu dapat memperbanyak tanaman dengan cepat dan dalam jumlah yang banyak.

Baca juga: Cara Menanam Singkong di Karung, Cocok untuk Lahan Sempit

Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Sabtu (11/3/2023), berikut cara menanam singkong dengan stek batang.

Ilustrasi budidaya singkong, panen singkong. SHUTTERSTOCK/KHEMFOTO Ilustrasi budidaya singkong, panen singkong.

1. Pengolahan lahan

Langkah awal yang harus dilakukan yaitu mempersiapkan lahan. Singkong dapat tumbuh diberbagai lokasi lahan, mulai dari dataran rendah dekat pantai, sampai dataran tinggi di bawah kaki gunung.

Pengolahan lahan untuk penanaman singkong juga tidak terlalu sulit. Lahan dibersihkan dari rumput liar dan ranting kayu yang mengganggu. Setelah itu, gemburkan lahan dan aplikasikan pupuk dasar dari pupuk kandang.

2. Pemilihan bibit

Bibit diambil dari potongan batang maupun cabang tanaman singkong yang sudah dipanen.

Baca juga: Cara Menanam Singkong yang Benar agar Produktivitasnya Melimpah

 

Batang atau cabang yang akan digunakan, harus berasal dari indukan yang jelas varietasnya, memiliki produksi tinggi, adaptif di berbagai lahan, dan memiliki umur yang pendek. Potong batang atau cabang tersebut sepanjang 20 hingga 25 cm dan buat runcing pada bagian bawahnya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Varietas Tanaman
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Varietas Tanaman
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh
Revitalisasi Kebun Teh
Tips
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Varietas Tanaman
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Varietas Tanaman
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau