Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Bayam Cabut, Bisa Dipanen dalam 25 Hari

Kompas.com - 14/07/2023, 17:52 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bayam adalah tanaman sayuran hijau yang populer di Indonesia. Bayam banyak mengandung nutrisi yang baik untuk kesehatan, di antaranya zat besi dan mineral seperti magnesium, kalium, fosfor, dan seng.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (14/7/2023), tanaman bayam dapat tumbuh sepanjang tahun dan tumbuh baik pada ketinggian 5 sampai 2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan curah hujan antara 1.000 hingga 2000 mm per tahun.

Suhu udara yang sesuai untuk tanaman bayam berkisar antara 16 sampai 20 derajat celcius dengan kelembapan udara antara 40 sampai 60 persen.

Baca juga: Cara Membuat Pestisida Nabati dari Bayam Duri

Ilustrasi tanaman bayam di pekarangan rumah Ilustrasi tanaman bayam di pekarangan rumah

Berikut cara menanam bayam cabut, mulai dari persiapan lahan hingga panen.

1. Persiapan lahan

Pilihlah lokasi penanaman yang bebas polusi atau jauh dari polusi. Selain itu, pilih lahan yang dekat dengan sumber air.

Jangan lupa membersihkan lahan dari gulma, sampah, dan lainnya. Lakukan pengolahan tanah atau menggemburkan tanah dengan cangkul atau sekop.

Buat bedengan dengan lebar 1 meter dan panjang sesuai kondisi lahan serta tingginya disesuaikan musim. Pada musim kemarau, maka bedengan tidak perlu dibuat terlalu tinggi. 

Baca juga: Pengelolaan Pasca-panen Bayam agar Kesegarannya Terjaga

Adapun ketika musim penghujan sebaiknya bedengan dibuat agak tinggi.

Buat lubang tanam dengan kedalaman 10 sampai 15 cm dengan jarak 30 cm antar lubang. Berikan pupuk dasar menggunakan campuran antara pupuk kandang dan pupuk TSP, pupuk KCl, dan pupuk ZA dengan perbandingan 2:1.

2. Persiapan benih

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau