JAKARTA, KOMPAS.com - Bayam adalah tanaman sayuran hijau yang populer di Indonesia. Bayam banyak mengandung nutrisi yang baik untuk kesehatan, di antaranya zat besi dan mineral seperti magnesium, kalium, fosfor, dan seng.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (14/7/2023), tanaman bayam dapat tumbuh sepanjang tahun dan tumbuh baik pada ketinggian 5 sampai 2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan curah hujan antara 1.000 hingga 2000 mm per tahun.
Suhu udara yang sesuai untuk tanaman bayam berkisar antara 16 sampai 20 derajat celcius dengan kelembapan udara antara 40 sampai 60 persen.
Baca juga: Cara Membuat Pestisida Nabati dari Bayam Duri
Berikut cara menanam bayam cabut, mulai dari persiapan lahan hingga panen.
Pilihlah lokasi penanaman yang bebas polusi atau jauh dari polusi. Selain itu, pilih lahan yang dekat dengan sumber air.
Jangan lupa membersihkan lahan dari gulma, sampah, dan lainnya. Lakukan pengolahan tanah atau menggemburkan tanah dengan cangkul atau sekop.
Buat bedengan dengan lebar 1 meter dan panjang sesuai kondisi lahan serta tingginya disesuaikan musim. Pada musim kemarau, maka bedengan tidak perlu dibuat terlalu tinggi.
Baca juga: Pengelolaan Pasca-panen Bayam agar Kesegarannya Terjaga
Adapun ketika musim penghujan sebaiknya bedengan dibuat agak tinggi.
Buat lubang tanam dengan kedalaman 10 sampai 15 cm dengan jarak 30 cm antar lubang. Berikan pupuk dasar menggunakan campuran antara pupuk kandang dan pupuk TSP, pupuk KCl, dan pupuk ZA dengan perbandingan 2:1.