Bibit yang akan ditanam perlu dipotong sebagian atau 1/3 daun untuk mengurangi proses layu. Akar tunggang bibit juga perlu dipotong antara 20 hingga 25 cm.
Lalu, masukkan media tanam sampai ½ bagian. Kemudian, bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam yang telah dibuat seminggu sebelumnya.
Timbun lubang tanam dan padatkan agar bibit tidak mudah rebah. Siram bibit yang baru ditanam sampai lembap.
Jenis perawatan yang bisa dilakukan dalam budidaya mengkudu antara lain; penyiraman, penyulaman, penyiangan, pemupukan, dan pemangkasan. Penyiraman dilakukan 2 kali sehari agar tanah tidak mudah kering.
Baca juga: Cara Menanam Srikaya yang Benar agar Berbuah Banyak
Penyulaman dilakukan saat bibit mati atau pertumbuhannya kurang maksimal. Dengan melakukan penyulaman, maka populasi tanaman dalam lahan tersebut tetap maksimal.
Sementara itu, penyiangan dilakukan saat terdapat gulma atau tanaman liar yang tumbuh di sekitar tanaman mengkudu. Sedangkan pemupukan dilakukan sejak 3 bulan dan pemupukan diulang setiap 6 bulan sekali.
Jenis pupuk yang diberikan yaitu pupuk kandang dan pupuk buatan dengan perbandingan 1:1 per pohon. Selain itu, lakukan juga pemangkasan untuk membentuk tajuk tanaman dan menghindari serangan hama maupun patogen penyebab penyakit.
Bagian tanaman mengkudu yang bisa dipanen yaitu buahnya. Ciri buah mengkudu yang siap panen yaitu terlihat tua dan tercium aroma khas herbal.
Baca juga: Cara Menanam Srikaya Jumbo yang Dagingnya Tebal
Namun, waktu panen buah mengkudu tidak bisa bersamaan. Pasalnya, buah mengkudu tidak bisa matang serentak.
Umumnya, buah mengkudu bisa dipanen saat berumur 3 sampai 4 bulan setelah tanam. cara panennya yaitu dengan memetik buah tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.