JAKARTA, KOMPAS.com - Sirsak merupakan buah dengan kandungan vitamin B dan C yang cukup tinggi. Buah ini memiliki rasa manis asam yang menyegarkan.
Buah sirsak bisa dikonsumsi sebagai buah segar, maupun diolah menjadi makanan maupun minuman. Kualitas dan rasa sirsak dipengaruhi oleh masa panennya.
Pemanenan yang terlalu cepat atau terlambat dapat membuat rasa buah ini kurang enak dan kandungan vitaminnya juga sudah berubah. Lantas, bagaimana cara panen sirsak? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Baca juga: Tidak Sulit, Ini Cara Menanam Sirsak agar Berbuah Banyak
Mengutip penjelasan di Cybext Kementerian Pertanian, Selasa (17/7/2023), tanaman sirsak yang ditanam dari biji mulai berbuah setelah berumur 4 hingga 5 tahun setelah tanam. Sementara itu, tanaman sirsak dari sambung pucuk atau okulasi sudah berbuah sejak umur 2 hingga 3 tahun.
Secara fisiologi, buah sirsak yang siap panen memiliki duri di permukaan kulit yang mulai renggang, melebar, ujungnya tumpul, dan tangkainya mulai menguning. Selain itu, warna buahnya mulai suram dan saat ditepuk akan terasa seperti berongga.
Aroma buah sirsak siap panen juga sudah harum. Jika melihat umurnya, maka buah sirsak bisa dipanen setelah berumur 2,5 bulan sejak bunga kalur.
Cara panen sirsak yaitu dengan memetik tangkai buah secara hati-hati. Jika tanaman sirsak terlalu tinggi, buah bisa dipanen dengan alat bantu seperti galah yang ujungnya sudah diberi keranjang.
Baca juga: Mudah, Ini Cara Menumbuhkan Bibit Sirsak dari Biji
Untuk mempercepat pematangan, buah bisa dicuci menggunakan air bersih dan diletakkan di tempat lembap selama 3 hingga 5 hari sampai buah bener-benar matang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.