JAKARTA, KOMPAS.com - Kubis adalah jenis tanaman semusim yang banyak dibudidayakan. Sayuran ini bisa tumbuh di dataran rendah hingga tinggi.
Umumnya, kubis ditanam di daerah sejuk pada ketinggian 800 sampai 1000 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan iklim basah. Meskipun demikian, sayuran ini masih bisa tumbuh di dataran rendah sekitar 0 sampai 200 mdpl.
Budidaya kubis di dataran rendah memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Namun, agar tanaman kubis tumbuh dengan baik, perlu dirawat dengan maksimal.
Baca juga: Catat, Ini Cara Menanam Kubis yang Benar
Melansir dari buku Teknologi Budidaya Kubis Dataran Rendah, Minggu (6/8/2023), berikut ini cara merawat kubis di dataran rendah dengan benar agar pertumbuhannya maksimal.
Penyulaman dilakukan apabila bibit tanaman kubis mati atau pertumbuhannya lambat. Penyulaman dihentikan setelah kubis berumur 15 hari setelah tanam (hst).
Bibit yang digunakan untuk menyulam bisa didapatkan dari cadangan persemaian dengan umur sama. Sebelum berumur 2 minggu, tanaman mati atau pertumbuhannya tidak maksimal perlu diganti dengan tanaman baru.
Saat tanaman kubis masih muda, penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore. Namun, saat musim hujan penyiraman tidak perlu dilakukan.
Setelah berumur 30 hst, penyiraman cukup 2 hingga 3 hari sekali atau disesuaikan dengan kondisi lahan.
Baca juga: Cara Budidaya Kubis dari Biji yang Benar
Pendaringan dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak akar. Pendaringan bisa dilakukan bersama penyiangan. Kegiatan penyiangan atau pembersihan gulma bisa dilakukan 2 hingga 3 kali.
Cara merawat kol di dataran rendah selanjutnya yaitu pemupukan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesuburan. Pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung unsur hara lengkap agar kebutuhan tanaman tercukupi.
Kegiatan pengendalian hama dan penyakit bisa dilakukan secara manual atau menggunakan bahan kimia. Selain itu, sebaiknya buang tanaman yang terserang agar tidak menular ke tanaman lain yang masih sehat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.