Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Bunga Lotus di Sawah Bekas Padi

Kompas.com - 14 Agustus 2023, 21:28 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bunga lotus merupakan jenis bunga yang banyak tumbuh di lumpur atau perairan. Bunga ini dikenal juga dengan nama bunga seroja.

Seringkali, bunga ini disamakan dengan teratai. Pada keduanya merupakan jenis tanaman yang berbeda.

Bila diamati dengan sekasama, lotus memiliki kelopak yang lebih lebar dan tidak beraturan. Sedangkan teratai, memiliki kelopak yang teratur dan berbentuk lancip.

Bunga lotus cukup banyak dibudidayakan sebagai tanaman hias maupun bahan makanan. Dilansir dari buku Budidaya Lotus dan Manfaatnya, Senin (14/8/2023), berikut cara menanam bunga lotus dengan mudah.

Baca juga: Begini Cara Menanam Bunga Krisan, Bisa Menjadi Bunga Potong

Perbanyakan tanaman

Secara umum, bunga lotus bisa diperbanyak secara generatif maupun vegetatif. Perbanyakan secara generatif dilakukan menggunakan biji yang disemai terlebih dahulu. Sementara itu, perbanyakan secara vegetatif bisa menggunakan rimpang atau umbi.

Bunga lotusShutterstock/DD Sivakumar Bunga lotus

Persiapan lahan

Bunga lotus bisa ditanam di sawah bekas tanaman padi. Lahan yang akan ditanami bunga lotus perlu dibersihkan terlebih dahulu dari sisa tanaman sebelumnya.

Lahan perlu diolah secara bertahap. Pengolahan pertama dilakukan untuk membalik bongkahan tanah sampai hancur.

Kemudian, pengolahan kedua dilakukan untuk meratakan tanah. Setelah rata, berikan air pada lahan dan biarkan selama 1 minggu untuk melarutkan racun dalam tanah.

Penanaman

Bibit lotus yang sudah berumur 2 minggu sudah siap dipindahkan ke lahan sawah. Bunga lotus dapat ditanam dengan jarak 50 x 50 cm.

Setelah itu, lahan sawah perlu diairi sampai tergenang. Menanam lotus hanya butuh 2 bulan dari penyemaian bibit hingga tumbuh dan berbunga.

Baca juga: Cara Menanam Bunga Sedap Malam, Laku di Pasaran Jadi Bunga Potong

Pengendalian hama dan penyakit

Bunga lotus sebenarnya termasuk tanaman hias yang jarang terserang hama maupun penyakit. Namun, apabila kebutuhan cahaya, kelembapan, dan suhu kurang sesuai, hama dan penyakit tetap bisa menyerang.

Untuk mengendalikan hama dan penyakit, bisa diaplikasikan pestisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Pengendalian sebaiknya dilakukan di pagi atau sore hari.

Pemupukan

Tanaman lotus juga membutuhkan pupuk dalam jumlah cukup. Pemupukan dilakukan secara rutin dan berkala.

Pemupukan dapat dilakukan melalui daun dengan cara disemprotkan. Selain itu, bisa juga diaplikasikan pupuk cair lewat media tanam.

Baca juga: 4 Cara Merawat Bunga Krisan di Daerah Panas agar Tumbuh Subur

Pemangkasan

Bentuk perawatan lain yang perlu dilakukan yaitu pemangkasan. Caranya dengan memotong daun yang sudah tua, layu, dan mati. Pemangkasan akan membuat tanaman ini terlihat cantik dan menarik.

Panen

Cara panen bunga lotus cukup dengan memotong tangkai bunganya. Waktu pemanenan bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

Jika ingin dikonsumsi, maka pemanenan bisa dilakukan saat bunga masih kuncup menjelang mekar. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Varietas Tanaman
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau