JAKARTA, KOMPAS.com - Jamur tiram merupakan salah satu komoditas sayuran yang nilai jualnya tinggi. Hal tersebut dikarenakan jamur ini memiliki banyak peminat.
Rasanya yang enak dan kaya nutrisi semakin membuat jamur tiram banyak disukai. Tak hanya itu, budidaya jamur tiram juga relatif mudah dibandingkan jenis sayuran lainnya.
Meskipun demikian, dalam budidaya jamur ini tetap memiliki sejumlah kendala. Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Rabu (16/8/2023), berikut ini kendala dalam budidaya jamur tiram dan cara mengatasinya.
Baca juga: Faktor-faktor yang Menyebabkan Kegagalan Budidaya Jamur Tiram
Saat ini, budidaya jamur tiram dapat dikembangkan di luar habitat aslinya yaitu dengan menanam di dalam rumah produksi atau kumbung. Media tanam, suhu, kelembapan, hingga pencahayaan perlu diatur sedemikian rupa agar bisa tumbuh dengan baik.
Akan tetapi, pada praktiknya seringkali dijumpai kendala yang menyebabkan budidaya jamur tiram gagal panen. Salah satu kendala yang sering dijumpai yaitu adanya kontaminasi mikroorganisme lain yang menghambat perkembangan jamur tiram.
Selain kontaminasi, kendala dalam budidaya jamur tiram lainnya yaitu faktor komposisi media tanam yang kurang tepat. akibatnya, nutrisi jamur tiram tidak bisa mencukupi kebutuhan jamur tiram.
Upaya yang bisa dilakukan untuk menghindari terjadinya kontaminasi yaitu dengan menjemur serbuk gergaji sebagai media tanam utamanya. Penjemuran dilakukan di bawah sinar matahari langsung selama 6 jam sebelum dicampur dengan bahan baku lain.
Baca juga: Kenali, 4 Faktor yang Pengaruhi Pertumbuhan Jamur Tiram
Selain itu, saat pengomposan media tanam usahakan agar airnya tidak berlebihan. Pasalnya, kelebihan air bisa menyebabkan media tanam terlalu lembap dan memicu kontaminasi.
Sementara itu, untuk mencukupi nutrisi jamur tiram, pembuatan media tanam harus dilakukan dengan komposisi yang tepat. Berikut ini komposisi media tanam jamur tiram yang seimbang:
Setelah semua bahan tersedia, jangan langsung mengkomposkan semua bahan tersebut karena bisa menyebabkan mikroorganisme lain tumbuh di media tanam tersebut. Bahan yang dikomposkan hanya serbuk gergaji dan kapur.
Baca juga: Cara Budidaya Jamur Tiram Pakai Serbuk Gergaji, Sederhana dan Mudah
Sisanya ditambahkan setelah kedua bahan tersebut dikomposkan selama 3 hingga 5 hari. Tak hanya pembuatan media tanam yang perlu diperhatikan, suhu dan kelembapan juga perlu diperhatikan.
Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk melakukan penyiraman secara rutin. Saat cuaca panas, penyiraman dilakukan 1 hingga 2 kali sehari.
Tempat pertumbuhan jamur tiram juga perlu diperhatikan. Sebaiknya budidaya jamur tiram dilakukan di tempat teduh agar pertumbuhannya maksimal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.