Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kuntoro Boga
Kepala Pusat BSIP Perkebunan, Kementan

Kuntoro Boga Andri, SP, M.Agr, Ph.D, merupakan lulusan Institut Pertanian Bogor tahun 1998. Ia adalah alumni S1 Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian IPB. Pria kelahiran Banjarmasin tahun 1974 ini diangkat sebagai CPNS pada 1999, dan mulai bekerja sebagai peneliti di BPTP Karangploso, Jawa Timur.

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Kompas.com - 05/01/2025, 15:34 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Rendahnya produktivitas ini menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk inovasi teknologi dalam pengelolaan perkebunan dan proses produksi guna meningkatkan efisiensi.

Di sisi lain, konsumsi domestik teh menunjukkan tren peningkatan. Menurut data BPS (Susenas 2023), rata-rata konsumsi teh celup nasional mencapai 1,26 kantong per kapita per minggu.

Meski demikian, Indonesia berada di urutan ke-22 dalam konsumsi teh per kapita global, dengan rata-rata konsumsi per kapita hanya 0,38 kg per tahun.

Popularitas produk teh siap minum (RTD tea) menjadi pendorong utama pertumbuhan konsumsi domestik, membuka peluang besar untuk mengembangkan pasar teh lokal meskipun produksi terus menurun.

Dengan inovasi dalam teknologi, strategi pemasaran yang efektif, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan, industri teh Indonesia memiliki potensi untuk kembali berjaya di pasar domestik maupun internasional.

Strategi revitalisasi dan pemasaran global

Laporan Food and Agriculture Organization (FAO) menunjukkan konsumsi teh pada pasar global terus menunjukkan pertumbuhan positif, meningkat dari 6,89 juta ton pada 2022 menjadi proyeksi 7,44 juta ton pada 2025.

Nilai pasar teh dunia diperkirakan melonjak dari Rp 3.300 triliun pada 2022 menjadi sekitar Rp 4.000 triliun pada 2025, menciptakan peluang besar bagi negara-negara produsen teh.

Namun, Indonesia belum mampu memanfaatkan peluang ini secara optimal. Sebaliknya, ekspor teh Indonesia justru menurun drastis, dari Rp 2,7 triliun pada 2010 menjadi Rp 1,35 triliun pada 2022.

Selain itu, ketergantungan pada impor teh meningkat tajam dengan volume impor menurut BPS, pada tahun 2022 mencapai 29,76 juta dollar AS (Rp 446 miliar) dengan volume sekitar 11.000 ton.

Sebagian besar impor teh Indonesia berasal dari Vietnam, yang memasok sekitar 53,6 persen total volume impor teh nasional pada 2022. Kondisi ini mencerminkan kesenjangan daya saing teh Indonesia di tengah pertumbuhan permintaan global.

Untuk mengatasi tantangan ini, penguatan sektor produksi harus menjadi prioritas utama. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah melakukan peremajaan lahan perkebunan teh yang sudah tua.

Melalui kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta, program replantasi dapat dilakukan dengan menyediakan bibit unggul, pupuk, dan pelatihan bagi petani untuk meningkatkan produktivitas.

Selain itu, adopsi teknologi modern untuk pemantauan lahan, sistem irigasi otomatis, dan alat pemrosesan yang lebih efisien sangat diperlukan untuk mengurangi biaya produksi dan meningkatkan kualitas hasil panen.

Kebijakan zonasi yang tegas juga harus diterapkan untuk mencegah alih fungsi lahan perkebunan teh ke komoditas lain.

Di sisi lain, inovasi produk dan pemasaran menjadi langkah penting yang perlu diambil untuk mengatasi stagnasi industri teh Indonesia.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Varietas Tanaman
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Varietas Tanaman
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh
Revitalisasi Kebun Teh
Tips
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Varietas Tanaman
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Varietas Tanaman
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau