Selain itu, Pala Tiangau Agribun, yang dilepas pada 2020 oleh Balittri, berasal dari Kepulauan Anambas dan dikenal karena produksinya yang tinggi, mencapai 11.064 butir per pohon per tahun, dengan kadar myristisin mencapai 37,38 persen, menjadikannya pilihan ideal untuk budidaya di wilayah tropis.
Varietas lain yang menarik perhatian adalah Makian dan Tidore 1, yang masing-masing dilepas pada tahun 2016 dan 2020.
Varietas Makian, berasal dari Halmahera Selatan, memiliki buah berbentuk bulat dengan fuli merah darah, menghasilkan 2.500 butir per pohon, dan kadar minyak atsiri mencapai 12,6%.
Sementara itu, Tidore 1 unggul dalam ketahanan terhadap hama dan penyakit, menjadikannya cocok untuk daerah yang rawan gangguan tanaman.
Varietas Nurpakuan Agribun, dilepas pada 2019, berasal dari Bogor dan memiliki produksi tinggi sebesar 8.730 butir per pohon per tahun dengan kadar minyak atsiri dalam fuli tua sebesar 12,18%. Semua varietas ini mencerminkan upaya serius pemerintah dalam memperkuat sektor agribisnis pala di Indonesia.
Pengembangan varietas unggul ini bertujuan meningkatkan produktivitas dan kualitas pala untuk memenuhi permintaan global yang terus meningkat.
Dengan fokus pada aspek ketahanan hama, kualitas aroma, dan kandungan minyak atsiri, varietas-varietas ini dirancang untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen utama pala dunia.
Peran Balittri dalam melepas varietas unggul ini sangat penting, terutama untuk mendukung petani dalam mengatasi tantangan agronomis dan memenuhi standar mutu internasional.
Melalui adopsi varietas ini, diharapkan pendapatan petani meningkat, dan ekspor pala Indonesia semakin kompetitif di pasar global.
Dengan implementasi strategi-strategi tersebut, Indonesia memiliki peluang besar untuk tidak hanya mempertahankan statusnya sebagai produsen utama pala dunia, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai pemimpin global dalam perdagangan rempah.
Pala bukan hanya cerita tentang warisan, tetapi juga simbol inovasi dan kolaborasi antara pemerintah, petani, dan sektor swasta.
Kejayaan pala sebagai "emas hijau" Nusantara adalah tanggung jawab bersama untuk dirawat, dikembangkan, dan diwariskan kepada generasi mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.