Seiring berkembangnya riset, pemanfaatan gambir merambah ke industri kosmetik dan pangan. Dalam bidang kosmetik, ekstrak gambir digunakan karena sifatnya yang antibakteri dan antiinflamasi.
Penelitian telah berhasil merumuskan gel anti-jerawat berbahan ekstrak etil asetat gambir yang efektif menghambat bakteri penyebab jerawat.
Selain itu, gambir berpotensi digunakan dalam produk perawatan kulit sebagai antioksidan alami untuk melawan penuaan dan kerusakan kulit akibat radikal bebas.
Sifat astringent-nya membantu mengecilkan pori-pori dan mengencangkan kulit, sehingga krim atau masker wajah berbahan gambir menjadi inovasi menarik.
Di ranah perawatan gigi dan mulut, ekstrak gambir sudah lama dimanfaatkan sebagai obat kumur tradisional untuk mengatasi sariawan dan menjaga kesehatan gusi.
Untuk sektor pangan, gambir membuka peluang sebagai bahan pengaya (fortifier) dan aditif alami. Meski ekstrak gambir memiliki rasa pahit dan sepat, dalam jumlah tepat ia dapat diolah menjadi pangan fungsional.
Contohnya, inovasi pengembangan permen keras dengan penambahan katekin gambir telah menunjukkan hasil positif, produk permen tersebut memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri, sekaligus lolos uji organoleptik konsumen.
Artinya, meski ditambahkan ekstrak gambir, permen masih disukai dan justru berkhasiat bagi kesehatan.
Begitu pula pada minuman, studi menunjukkan penambahan ekstrak gambir ke dalam kopi robusta mampu meningkatkan drastis kadar antioksidan total tanpa mengubah rasa dan aroma kopi secara signifikan.
Ini membuka prospek kopi herbal tinggi antioksidan yang menggabungkan kafein dengan katekin.
Tidak hanya itu, aplikasi gambir sebagai bahan baku juga merambah industri pangan lain sebagai pengawet dan pewarna alami.
Katekin gambir yang bersifat antimikroba bisa dimanfaatkan sebagai pengawet organik untuk memperpanjang umur simpan produk makanan.
Dalam industri minuman beralkohol, ekstrak gambir diketahui pernah dicoba sebagai campuran untuk memberi cita rasa khas sekaligus kestabilan produk.
Indonesia dianugerahi posisi istimewa sebagai produsen utama gambir dunia. Sekitar 80 persen gambir di pasar global dipasok dari Indonesia, menjadikan komoditas ini salah satu sumber devisa potensial bagi negara.
Daerah sentra produksi gambir terkonsentrasi di Sumatera, terutama Sumatera Barat dan Riau yang menyumbang sekitar 90 persen produksi nasional.