Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kuntoro Boga
Kepala Pusat BRMP Perkebunan, Kementan

Praktisi, Peneliti dan Pengamat Pertanian

Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia

Kompas.com - 15/06/2025, 09:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Di pasar global, Indonesia masih cenderung mengekspor lada dalam bentuk mentah, dengan negara tujuan utama adalah kawasan Asia dan Amerika.

Baca juga: Fluktuasi Harga Kopi dan Insentif bagi Petani Indonesia

Vietnam menjadi pasar terbesar bagi lada Indonesia dengan porsi 18 persen, diikuti Amerika Serikat (16 persen), China (15 persen), dan India (12 persen).

Jepang juga menyerap sekitar 8 persen ekspor lada nasional, sementara negara-negara Eropa seperti Jerman, Belanda, dan Prancis hanya berkontribusi 1–5 persen dari total ekspor.

Meski demikian, potensi ekspor lada Indonesia masih sangat terbuka lebar. Negara-negara seperti China dan kawasan Timur Tengah menunjukkan permintaan yang terus tumbuh.

Namun, volume ekspor Indonesia ke kawasan ini masih tergolong kecil dibandingkan dengan besarnya potensi pasar mereka.

Dengan strategi pemasaran yang lebih agresif, peningkatan mutu produk, serta dukungan peremajaan tanaman dan teknologi pascapanen, Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan daya saing lada di pasar ekspor dunia.

Transformasi dari eksportir bahan mentah menuju produsen produk hilir bernilai tinggi juga menjadi jalan penting untuk mendongkrak posisi Indonesia dalam rantai nilai global rempah-rempah.

Produktivitas dan hilirisasi lada

Produktivitas lada Indonesia masih menjadi tantangan besar dalam memperkuat daya saing global. Rata-rata hasil panen hanya sekitar 700–800 kg per hektar, jauh tertinggal dari Vietnam yang mampu menghasilkan hingga 2,6 ton per hektar.

Rendahnya produktivitas ini disebabkan keterbatasan varietas unggul, praktik budidaya yang belum intensif, serta minimnya pemupukan dan sistem irigasi yang efisien.

Dampaknya, biaya produksi per unit menjadi tinggi, dan harga lada Indonesia sulit bersaing di pasar ekspor.

Pemerintah pun mendorong peningkatan produktivitas melalui adopsi teknologi budidaya modern dan penguatan kapasitas petani.

Di sisi lain, persoalan mutu pascapanen juga turut menghambat performa ekspor lada Indonesia.

Baca juga: Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Proses tradisional perendaman dalam pembuatan lada putih sering menyebabkan kontaminasi mikroba seperti Salmonella dan E. coli, serta menghasilkan aroma tidak sedap (off-flavor).

Penelitian menunjukkan bahwa kadar bakteri dalam lada putih Indonesia sering kali melampaui batas aman standar ekspor, bahkan menimbulkan klaim pengembalian dari negara tujuan.

Untuk mengatasi hal ini, pemerintah dan swasta mulai memperkenalkan teknologi semi-mekanis untuk memperpendek waktu rendaman dan memperbaiki mutu produk akhir.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Mungkinkah Indonesia Jadi Pusat Kopi Global?
Mungkinkah Indonesia Jadi Pusat Kopi Global?
Varietas Tanaman
Bisnis Domestik dan Ekspor Kacang Mete
Bisnis Domestik dan Ekspor Kacang Mete
Varietas Tanaman
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Varietas Tanaman
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Varietas Tanaman
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Varietas Tanaman
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Varietas Tanaman
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh
Revitalisasi Kebun Teh
Tips
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Varietas Tanaman
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Varietas Tanaman
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau