
Dalam satu pohon dewasa, ratusan liter air dapat tertahan dan tersimpan di sekitar perakarannya.
Di hulu sungai, ratusan pohon aren bekerja bagai bendungan alami yang menekan limpasan permukaan dan meredam banjir bandang. Karena itulah aren kerap dijadikan tulang punggung rehabilitasi lahan kritis di daerah perbukitan.
Keunggulan aren makin lengkap dengan sistem perakarannya yang dalam dan menyebar luas hingga beberapa meter ke bawah tanah.
Akar-akar serabut itu mengikat butiran tanah layaknya jalinan baja, menjaga kemantapan lereng dari ancaman longsor.
Pengalaman lapangan menunjukkan, kawasan yang ditumbuhi aren sering tetap utuh saat lereng di sekitarnya runtuh.
Lapisan ijuk di batangnya pun memperlambat aliran air di sekitar pangkal pohon dan menjaga kelembaban mikro, bahkan melindungi mata air dari sedimentasi. Aren bukan sekadar pohon, melainkan penjaga tanah, air, dan keseimbangan alam.
Lebih dari itu, aren adalah sumber penghidupan desa. Nira yang disadap setiap hari diolah menjadi gula aren, pemanis alami bernilai tinggi yang pasarnya terus tumbuh.
Baca juga: Munafik Ekologis (Bagian I)
Buah mudanya menghasilkan kolang-kaling, empulur batangnya menjadi sumber sagu, dan ijuknya dimanfaatkan untuk aneka keperluan rumah tangga hingga industri.
Aren tumbuh baik di lereng terjal dan tanah marginal, menjadikannya “tabungan hidup” jangka panjang bagi petani.
Dalam sistem agroforestri, aren sering dipadukan dengan kopi atau kakao, membentuk bentang lahan yang produktif sekaligus tangguh menghadapi bencana.
Di sisi lain, tanaman lain seperti serai wangi tampil sebagai rumput sederhana yang menyimpan daya konservasi luar biasa.
Rumpunnya yang padat dan akarnya yang menyerupai anyaman halus membentuk “karpet hijau” penahan erosi di lereng-lereng miring.
Air hujan yang jatuh tertahan oleh struktur tanah yang lebih berpori, sementara partikel tanah saling terikat kuat oleh akar.
Berbagai studi dan pengalaman petani menunjukkan, limpasan air dan tanah tererosi dapat ditekan signifikan dengan kehadiran barisan serai wangi di antara tanaman utama.
Serai wangi juga menghadirkan berkah ekonomi. Daunnya disuling menjadi minyak atsiri bernilai tinggi yang diolah menjadi beragam produk, dari minyak telon hingga antiseptik alami.