JAKARTA, KOMPAS.com - Tanaman porang adalah salah satu kekayaan hayati umbi-umbian di Indonesia. Sampai saat ini tanaman porang masih menjadi pusat perhatian, sehingga banyak yang tertarik untuk membudidayakannya.
Tanaman porang adalah tanaman penghasil karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan serat pangan serta sudah lama dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan diekspor sebagai bahan baku beragam produk industri.
Untuk Anda yang tertarik budidaya porang, berikut beberapa cara memperbanyak dan mengembangbiakkan tanaman porang, dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (26/8/2022).
Baca juga: Cara Menanam Porang, Tanaman Komoditas Unggulan Kaya Manfaat
Memperbanyak tanaman porang dengan cara vegetatif dilakukan dengan menggunakan bahan tanaman berupa bagian umbi batang, umbi daun (bulbil) atau sering disebut katak dan daun (persilangan tulang daun).
Perkembangbiakan dengan umbi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mengambil umbi kecil dan pembelahan umbi besar dengan potongan masing-masing minimal seberat 100 gram untuk mencapai pertumbuhan dan hasil yang baik.
Hindari pembusukan atau serangan jamur pada potongan umbi diberi abu dapur atau fungisida, selanjutnya ditiriskan sampai tumbuh tunas (kurang lebih satu bulan), kemudian dapat ditanam di lahan.
Umbi katak atau bulbil atau umbi daun dikumpulkan pada saat panen dan dipilih bulbil yang sehat saja dan disimpan ditempat yang teduh dan kering.
Baca juga: Manfaat Tanaman Porang, dari Bahan Pangan hingga Bahan Baku Industri
Dalam 1 kg bibit berisi lebih kurang 100 butir ubi katak atau bulbil. Umbi katak kini langsung dapat ditanam pada lahan yang telah disiapkan pada awal musim hujan.