JAKARTA, KOMPAS.com - Ciplukan adalah buah yang biasa ditemui tumbuh liar di sawah atau pekarangan. Dahulu, buah ciplukan dianggap tidak berharga, bahkan kerap dianggap sebagai tanaman liar yang mengganggu.
Namun demikian, kini buah ciplukan sudah naik kelas. Karena ternyata memiliki manfaat yang luar biasa, saat ini harga buah ciplukan sangat tinggi.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Rabu (26/10/2022), ciplukan adalah sebutan tanaman semak-semak liar ini dalam bahasa Jawa. Warga Sunda menyebutnya cecendet, dan warga Madura menamainya nyornyoran.
Baca juga: Manfaat Buah Mengkudu untuk Kesehatan dan Cara Menggunakannya
Di Bali, ciplukan disebut keceplokan. Bahkan di Inggris, buah ciplukan disebut morel berry dan groundcherry.
Artinya buah ini terdapat di mana-mana, terutama di dataran rendah, di bawah pohon pokok dan agak lembap. Buah ciplukan berwarna kuning muda saat matang diliputi kulit tipis berbentuk seperti lampion.
Tanaman ciplukan berasal dari kawasan tropis Amerika Selatan, kemudian menyebar ke Asia Pasifik, Australia dan masuk ke Indonesia.
Buah, daun dan akar ciplukan diyakini banyak mengandung banyak senyawa alami yang bermanfaat seperti asam malat, asam sitrat, fisan alkaloid, tanin, kriptoxantin, vitamin C dan gula alami.
Baca juga: Panduan Pemupukan untuk Meningkatkan Kualitas Buah Durian
Inilah sebabnya buah ciplukan yang masak dipercaya bisa bermanfaat untuk kesehatan bila diolah dan dikonsumsi dengan cara dan takaran yang tepat.