Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengendalikan Ulat Tanah pada Tanaman Jagung

Kompas.com - 14/01/2023, 13:47 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ulat tanah menjadi salah satu hama yang menyebabkan kerusakan pada tanaman jagung. Hama ini biasanya menyerang tanaman jagung yang masih muda di malam hari.

Sementara itu, di siang hari hama ini bersembunyi di tanah. Ulat ini memiliki larva berwarna coklat kehitaman dengan tujuh pasang kaki.

Dilansir dari Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Lampung, Sabtu (14/1/2023), hama ini biasanya menyerang tanaman muda yang masih berumur 1 hingga 3 minggu.

Baca juga: Hama dan Penyakit Pengganggu Tanaman Jagung Manis dan Cara Membasminya

Ulat tanah akan memotong pangkal batang dan menyebabkan kerusakan pada tanaman muda. Apabila tidak segera dikendalikan, pertumbuhan tanaman akan terganggu bahkan bisa menyebabkan tanaman mati.

Ilistrasi tanaman jagung mudaShutterstock/siambizkit Ilistrasi tanaman jagung muda

Secara umum, hama ulat tanah bisa dikendalikan secara hayati maupun kimiawi. Simak penjelasannya berikut ini.

Pengendalian hayati

Hama ulat tanah pada tanaman jagung ternyata bisa dikendalikan secara hayati. Insektisida biologi yang terbuat dari bakteri Bacillus thuringiensis atau Beauveria bassiana diketahui bisa mengendalikan hama tanaman jagung ini.

Baca juga: Hama Bundel Tanaman Jagung dan Cara Mengendalikannya

Pengendalian kimiawi

Selain menggunakan insektisida hayati, ulat tanah juga bisa dikendalikan menggunakan insektisida berbahan aktif profenofos, klorpirifos, sipermetrin, lamdasihalotrin, atau betasiflutrin. Penggunaan pestisida kimia harus sesuai dengan anjuran dan tidak berlebihan agar tidak merusak lingkungan.

Itulah sejumlah cara mengendalikan ulat tanah pada jagung. Segera lakukan pengendalian agar serangan hama ini tidak semakin merugikan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global

Membawa Gambir ke Pasar Global

Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau