JAKARTA, KOMPAS.com - Bawang putih memerlukan nutrisi dalam proses pertumbuhannya. Nutrisi ini terkandung dalam unsur hara seperti Nitrogen (N), Phospor (P), dan Kalium (K).
Unsur hara ini secara alami terkandung dalam tanah. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, unsur hara tersebut akan berkurang.
Hilangnya unsur hara yang terkandung di dalam tanah ini, karena kegiatan budidaya yang dilakukan terus menerus, proses pencucian oleh air hujan, dan hilangnya top soil atau lapisan tanah bagian atas. Oleh sebab itu, pemberian pupuk yang dibutuhkan.
Baca juga: 5 Cara Marawat Tanaman Bawang Putih di Lahan
Pemupukan bawang putih perlu memperhatikan berbagai hal seperti, jenis pupuk, dosis pupuk, cara pemupukan, dan waktu pemupukan. Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Rabu (1/2/2023), berikut penjelasannya.
Jenis pupuk dibagi menjadi dua kelompok yaitu; pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari bahan alami seperti kotoran hewan dan sisa tumbuhan.
Jenis pupuk organik seperti pupuk kandang, pupuk kompos,dan pupuk bokashi. Sedangkan, jenis pupuk organik yang dapat diaplikasikan yaitu pupuk ZA, Urea, dan Phonska.
Baca juga: Cara Menggunakan Mulsa Plastik untuk Budidaya Bawang Putih
Pemupukan bawang putih harus diberikan sesuai kebutuhan tanaman. Tanaman bawang putih yang umurnya masih muda, membutuhkan dosis pemupukan yang lebih sedikit dari tanaman yang lebih dewasa.
Dosis pemupukan dasar 15 hingga 20 ton/ha pupuk organik dan 150 kg SP36. Dosis pemupukan susulan pertama 350 kg phonska, kedua 250 kg Phonska dan 200 kg ZA, serta yang ketiga 250 kg ZA.