Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Mengatasi Penyakit Blendok pada Jeruk

Kompas.com - 8 Februari 2023, 18:42 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberhasilan budidaya jeruk dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah cara pemeliharaan. Hama dan penyakit yang berpotensi menyerang tanaman jeruk dan akan mengganggu pertumbuhan dan hasil panen, harus dicegah terlebih dahulu.

Salah satu penyakit tanaman jeruk yaitu penyakit blendok. Perlu diketahui jenis penyakit ini ada dua yakni blendok basah dan blendok kering.

Penyakit blendok ditandai dengan keluarnya lendir, sedangkan pada blendok kering, batang dan cabang akan tiba-tiba mati. Maka dari itu, penyakit ini harus segera diatasi agar tidak menyebabkan kerugian pada budidaya tanaman jeruk.

Baca juga: Penyakit yang Menyerang Tanaman Jeruk dan Solusinya

Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Rabu (8/2/2023), berikut cara mengatasi penyakit blendok pada jeruk yang penting untuk diketahui.

1. Menanam bibit bebas penyakit

Pencegahan penyakit blendok pada jeruk dapat dilakukan dengan memilih bibit yang bebas penyakit. Sebelum menanam jeruk, pastikan Anda telah memilih bibit terbaik dari varietas unggul yang pertumbuhannya normal dan bebas penyakit.

ilustrasi tanaman jerukPixabay/Hans ilustrasi tanaman jeruk

2. Sanitasi lingkungan

Kebersihan lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan dan penyebaran penyakit blendok pada jeruk. Rumput liar disekitar tanaman dapat menjadi inang dan menyebarkan jamur Botryodiplodia theobromae penyebab penyakit ini.

Bersihkan rumput liar dengan cara dipotong menggunakan sabit maupun alat pemotongan rumput. Penggunaan herbisida juga dapat digunakan, namun pastikan dosis yang digunakan sesuai anjuran.

Baca juga: Simak, Cara Menanam Jeruk Manis dan Perawatannya

3. Mengatur irigasi

Kebutuhan air harus selalu terpenuhi, terutama pada musim kemarau. Tanaman jeruk yang kekurangan air, pertumbuhannya akan terhambat karena proses fotosintesis akan terganggu.

Namun jika kebutuhan air berlebih, maka dapat menyebabkan busuk akar pada tanaman jeruk. Oleh karena itu, sistem irigasi harus dijaga dengan baik.

4. Mengatur jarak tanam

Cara mengatasi penyakit blendok pada jeruk selanjutnya yaitu dengan mengatur jarak tanam. Cara ini mungkin bisa dibilang cara yang sangat sederhana, namun pengaruhnya sangat besar.

Jarak tanam berperan penting terhadap tingkat kelembapan udara. Apabila jarak tanam semakin dekat, kelembapan udara akan meningkat. Kondisi seperti ini sangat disukai oleh cendawan yang menyebabkan penyakit blendok pada tanaman jeruk.

Baca juga: Tips Agar Jeruk Keprok Cepat Berbuah

5. Melapisi batang dengan fungisida

Apabila langkah-langkah diatas belum membuahkan hasil dan serangan masih berlanjut, Anda dapat menggunakan fungisida untuk mengendalikan serangan penyakit blendok. Gunakanlah fungisida sesuai dengan jenis dan dosis yang dianjurkan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau