JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor pertanian menjadi salah satu penopang kondisi ekonomi dalam negeri yang sangat dinamis. Bahkan, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pertanian menjadi sektor ketiga yang memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) kuartal III 2022, yaitu sekitar 12,91 persen.
Melihat hal tersebut, maka pemerintah berkomitmen untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan, maka penerapan budidaya tanaman harus dilakukan dengan baik.
Salah satu penerapan budidaya tanaman yang turut mempengaruhi hasil panen yaitu pemberian pupuk yang tepat. Oleh karena itu, sebagai produsen pupuk Urea terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, PT. Pupuk Kalimantan Timur (PKT) turut bertanggung jawab untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Baca juga: Pupuk Kaltim Bantu Petani Kembangkan Usaha Pertanian lewat Program Ini
PKT kemudian menginisiasi program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (MAKMUR). Program ini berfokus untuk mewujudkan ekosistem yang menunjang pertumbuhan petani hingga pendampingan yang berkelanjutan.
Qomaruzzaman, Direktur Keuangan dan Umum PKT menyebutkan bahwa program MAKMUR terbukti bisa meningkatkan produktivitas hasil panen padi dan jagung petani mencapai 35 persen. Dengan demikian kesejahteraan petani turut meningkat.
Lewat program MAKMUR, per Desember 2022 PKT sudah berhasil merealisasikan 66.136 hektare lahan dengan jumlah petani yang bergabung 30.557 orang.
Target di tahun lalu sudah tercapai dengan adanya kenaikan jumlah petani yang tergabung sebesar 122,3 persen dari target awal yang hanya 25.000 petani. Selain itu, terjadi juga kenaikan lahan sebesar 110,2 persen dari target 60.000.
Baca juga: Tips Aplikasi Pupuk NPK Pelangi yang Benar
Sementara itu, SVP Transformasi Bisnis PKT Wisnu Ramadhani dalam Webinar bertajuk “Efektivitas Program MAKMUR sebagai Kunci Ketahanan Pangan Nasional”, Rabu (1/3/2023), menyebutkan bahwa kualitas dan kuantitas pelaku di bidang pertanian harus terus ditingkatkan untuk mewujudkan ketahanan pangan.
Maka dari itu, PKT menjamin ketersediaan pupuk yang dibutuhkan para petani. “Menjelang musim tanam Maret 2023, PKT akan mendukung penuh ketercukupan pupuk di gudang-gudang distribusi dan memastikan bahwa pupuk-pupuk tersedia bagi para petani yang membutuhkan. Hingga saat ini program MAKMUR telah berkembang di berbagai wilayah Indonesia, dan pada tahun 2023 PKT diamanatkan untuk mengelola program MAKMUR di seluruh Sulawesi, seluruh Kalimantan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, NTB, NTT dan Papua Barat,” tutur Wisnu, Rabu (1/3/2023).
Program MAKMUR digagas di beberapa wilayah di Indonesia agar proses edukasi merata dan berjalan dengan baik. Saat ini, komoditas unggulan dalam program MAKMUR yaitu komoditas padi, jagung, tebu, kopi, dan sawit.
Baca juga: Cara Membuat Pupuk Asam Amino Pengganti Pupuk NPK Kimia
Akan tetapi, komoditas pertanian dalam program MAKMUR akan terus dikembangkan. Project Manager Program MAKMUR PKT, Adrian RD Putera dalam webinar yang sama juga mengatakan bahwa program MAKMUR akan terus dikembangkan ke komoditas unggul setiap daerah yang dapat meningkatkan nilai ekonomi untuk para petani.
“Dengan kami terus bekerja sama dan melakukan kolaborasi bersama petani, maka petani yang tergabung dalam program MAKMUR dapat terus bertambah, sehingga petani yang mendapatkan pendampingan terarah tentang pengelolaan dan pemaksimalan lahan pertanian juga semakin banyak. Kami berharap kesejahteraan petani dan produktivitas pertanian melalui Program MAKMUR akan semakin bertumbuh secara pesat di tahun 2023 ini,” ungkap Adrian (1/3/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.